Menyimak Berbagai Simbolisasi dari Isi Seserahan Pernikahan Ala Jepang (III)

Fimela diperbarui 26 Apr 2014, 10:36 WIB

Memilih isi seserahan pernikahan di Jepang tidak boleh sembarangan lho, Ladies. Karena, seperti yang telah Anda ketahui di artikel sebelumnya, tiap hadiah seserahan yang akan ditukarkan oleh kedua keluarga mempelai ini menyimpan maknanya tersendiri.

Masih melangsir dari gojapango.com, hadiah keempat dalam pakem yuino alias seserahan ini adalah Katsuo-bushi. Katsuo-bushi merupakan bonito kering, sebuah bahan makanan khas Jepang yang bernilai tinggi dan sering digunakan untuk membuat kaldu untuk sup.

Katsuo-bushi ini merupakan simbol sebuah harapan agar pernikahan kedua mempelai ini dapat awet dan berlangsing untuk selamanya. Harapan ini juga disuarakan kembali oleh hadiah seserahan kelima, yaitu Surume atau cumi-cumi kering.

Selain itu, ada pula Shiraga atau rami, yang melambangkan keinginan agar kedua keluarga mempelai dapat terikat dalam tali persaudaraan yang kuat setelah pernikahan mereka. Namun, Shiraga ini ternyata mempunyai dua arti yang lumayan unik lho, Ladies.

Arti lain dari Shiraga adalah “rambut putih”. Ya, sesuai dengan dugaan Anda, Shiraga ini juga merepresentasikan harapan agar kedua pasangan mempelai tersebut dapat terus bersama dalam ikatan pernikahan mereka hingga rambutnya mulai memutih, alias hingga menjadi kakek-nenek. Dalam juga ya maknanya, Ladies?

Hadiah pernikahan yang ketujuh adalah Konbu yang merupakan sejenis rumput laut. Konbu dikenal sebagai daya reproduksinya yang tinggi, sehingga dijadikan sebagai perlambang kesuburan. Jadi, diharapkan pasangan mempelai ini dapat mendapatkan anak-anak yang sehat dan bahagia.

Jangan lewatkan sisa hadiah hantaran ala Jepang ini di artikel selanjutnya ya, Ladies!

Oleh: Adienda Dewi Saraswati

(vem/ver)
What's On Fimela