Mengenal Seluk Beluk Pori-Pori Wajah Lebih Jauh

Annissa Wulan diperbarui 11 Jan 2019, 13:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pori-pori sering menjadi musuh bagi orang-orang yang merawat kulit wajahnya dengan baik. Salah satu masalah paling umum yang berkaitan dengan pori-pori wajah adalah ukurannya, benar?

Sebelum membahas pori-pori wajah lebih jauh, apa itu sebenarnya pori-pori? Dilansir dari stylecaster.com, Jumat (11/1/2019), pori-pori adalah lubang di kulit yang memungkinkan cairan dan oksigen untuk lewat.

Banyak pori-pori menampung folikel rambut dan masing-masingnya juga mengandung kelenjar minyak, serta keringat. Pori-pori sendiri adalah lubang yang memungkinkan zat-zat tersebut mencapai permukaan kulit.

Salah satu asumsi terbesar adalah pori-pori dapat membuka, menutup, dan berubah ukurannya. Faktanya, hal ini tidak benar.

Pori-pori mengandung sebum atau minyak yang melunak ketika dihangatkan, seperti mentega cair. Sebum cair lebih mudah keluar dari pori-pori dan memungkinkan produk perawatan kulit yang digunakan untuk menembus ke dalam kulit dengan lebih mudah, inilah mengapa ukuran pori-pori seringkali tampak berubah.

Menggunakan air dingin setelah membersihkan wajah juga tidak akan mengubah ukuran pori-pori. Namun, berhati- hatilah ketika menggunakan air yang terlalu panas, karena dapat melarutkan semua minyak dari pori-pori, membuat kulit menjadi kering.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Penyebab pori-pori tersumbat

Ilustrasi kecantikan. Sumber foto: unsplash.com/Antonika Chanel.

Pori-pori dapat tersumbat oleh kulit mati, bakteri, dan minyak. Beberapa jenis kulit yang cenderung memiliki pori- pori tersumbat adalah kulit berminyak, kulit meradang, dan kulit yang jarang dieksfoliasi.

Ukuran pori-pori cenderung bergantung pada genetika, dapat lebih terlihat karena elastisitas kulit yang berkurang dengan bertambahnya usia. Ada beberapa cara untuk mengubah tampilan pori-pori, seperti mengendalikan produksi minyak, pengelupasan permukaan kulit, pengelupasan di dalam pori-pori, dan ekstraksi.

Produksi minyak hanya dapat dikontrol dengan menambahkan hidrasi ke kulit. Asam pengelupasan, seperti asam glikolat dan laktat adalah cara terbaik untuk menghilangkan sel kulit mati dari permukaan kulit.

Sedangkan untuk membersihkan bagian dalam pori-pori, asam salisilat adalah satu-satunya yang dapat menembus ke dalam kulit. Terakhir adalah ekstraksi manual menggunakan alat dan hanya boleh dilakukan oleh profesional.