Persaingan Ketat Startup di Indonesia Demi Raih Decacorn

Zaki Baldan diperbarui 08 Mar 2019, 07:34 WIB

Fimela.com, Jakarta Perkembangan startup atau perusahaan rintisan di Asia Tenggara, terutama Indonesia memang tengah pesat. Bahkan beberapa startup yang baru beberapa tahun didirikan pun sudah mencapai level unicorn atau dengan valuasi di atas US$1 miliar. Tapi dari sekian banyak startup di Indonesia, baru Grab yang berhasil mendapat valuasi di atas US$10 miliar, tepatnya US$11 miliar, dan menjadikannya sebagai decacorn pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara.

Level Decacorn Jadi Standar Emas Startup

Decacorn sendiri merupakan istilah yang diberikan pada perusahaan rintisan yang mencapai valuasi 10 kali lipat unicorn. Dari 300-an unicorn, baru sekitar 20 startup yang berhasil memasuki level decacorn, termasuk Grab. Di dunia startup sendiri, level decacorn kini dijadikan standar keberhasilan baru yang artinya berhasil melakukan inovasi teknologi, mempertahankan kualitas layanan terbaik, dan menarik minat investor untuk menyuntikkan dana.

Grab jadi Pelopor Decacorn

Grab sebagai pelopor startup Asia Tenggara yang meraih decacorn ini tetap mempertahankan 3 poin andalannya. Bukan hanya mempertahankan layanan berkualitas baik, tapi juga harga yang paling terjangkau dan efisiensi waktu.

Pencapaian ini pun seiring dengan komitmen Grab sebagai superapp yang menawarkan solusi sehari-hari. Berawal dari layanan transportasi, kini startup yang dirintis sejak 2012 juga menghadirkan layanan pengiriman makanan dan barang, pembayaran mobile, dan hiburan digital. Naik level ke decacorn, apa selanjutnya?

Sejak dirintis di Malaysia, dua tahun kemudian tepatnya di tahun 2014 Grab resmi menjadi unicorn setelah mendapatkan pendanaan Seri D. Di tahun yang sama, Grab melakukan ekspansi ke beberapa negara, salah satunya Indonesia dan meluncurkan layanan GrabCar, GrabBike, hingga GrabFood.

Langkah menuju decacorn diawali Grab dengan mengakuisisi Uber dan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan seperti OVO, HOOQ, dan Tokopedia. Hasil luar biasa ini sekaligus mengawali visi Grab di tahun 2019 untuk menambah lebih banyak layanan dan mengukuhkan diri sebagai superapp. Tidak menutup kemungkinan jika Grab akan meraih level yang lebih tinggi yaitu hectocorn, berkat filosofi platform terbuka yang menyatukan para mitra Grab untuk bergerak bersama demi hidup yang lebih baik di Asia Tenggara.

Mendorong Startup Lain Raih Decacorn

Keberhasilan Grab masuk ke jajaran elit startup dunia yang meraih level decacorn pun diharapkan dapat mendorong perkembangan startup lain yang ada di Indonesia. Selain mendatangkan investor dari luar negeri untuk berinvestasi ke startup lokal, persaingan yang terjadi antara perusahaan teknologi ini akan memunculkan inovasi-inovasi baru demi hidup yang lebih baik bagi semua orang.

Di tengah ketatnya persaingan antar startup di Asia Tenggara, khususnya yang beroperasi di Indonesia, Grab melesat meninggalkan pesaingnya dan berhasil menjadi decacorn pertama dan satu-satunya di Asia Tenggara. Salut buat keberhasilan Grab, Sahabat Fimela!