Sebagai Perempuan Bungsu, Aku pun Ingin Membahagiakan Ibu

Endah Wijayanti diperbarui 12 Des 2020, 12:32 WIB

Fimela.com, Jakarta Seorang ibu menjadi sosok yang paling istimewa di hati kita. Saat menceritakan sosoknya atau pengalaman yang kita miliki bersamanya, selalu ada hal-hal yang tak akan bisa terlupakan di benak kita. Cerita tentang cinta, rindu, pelajaran hidup, kebahagiaan, hingga kesedihan pernah kita alami bersama ibu. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Share Your Stories November 2020: Surat untuk Ibu berikut ini.

***

Oleh:  Ulul Azmi

Aku merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Anak perempuan yang dulu sangat pemalu juga penakut. Aku dibesarkan dalam keluarga yang cukup rumit. Tiada hari tanpa masalah dalam keluargaku. Yang memang akhirnya aku ditakdirkan menjadi gadis broken home. Tak pernah terbayangkan dalam benak ini jika pada akhirnya hidupku akan menjadi seperti ini. Dari umur 16 tahun harus merasakan pahitnya hidup dalam keluarga yang penuh konflik. bapak dan ibu tak pernah akur. Selalu saja ada topik yang membuat hidup kami tak tenang.

Sejak saat itulah aku sungguh kasihan terhadap kehidupan ibu. Karena aku tahu sejak dari kecil ibuku selalu berjuang mati-matian untuk membahagiakan dan memberi apa pun untuk anak-anaknya. Ibu selalu memendam rasa pahit dalam hidup ini sendiri. Berjuang, sabar, dan berusaha untuk tetap berdiri walau badai sedang mengguncang hidupnya.

 

2 dari 2 halaman

Ingin Membahagiakan Ibu

Kasih sayang ibu./Copyright shutterstock.com/g/Dragon+Images

Aku sadar bahwa aku takkan lagi menjadi wanita yang lemah dan penakut. Demi ibu, akan akan berusaha tumbuh menjadi wanita dewasa yang pemberani, tak takut pada tantangan dan selalu berjuang untuk memberikan kebahagiaan seutuhnya untuk ibu.

Aku tahu bahwa  selama ini ibu selalu mengharapkan salah satu dari anaknya untuk bisa sukses dan bisa membahagiakannya. Dan itu adalah tugasku. Kakak-kakakku sudah berumah tangga, dan sibuk mengurus rumah tangganya sendiri. Hingga sudah melupakan keinginan ibu selama ini. Aku yang kini selalu berusaha berjuang mati-matian untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan bisa membahagiakan ibu. Ibu yang kini sudah menjadi single parent harus bisa selalu tersenyum dengan dunia ini. Takkan kubiarkan air mata menetes di pipi ibu lagi.

Aku hanya bisa berdo'a dan berharap, agar Allah SWT selalu memberikan kelancaran dan kemudahan untuk ku dalam membahagiakan ibu dan keluargaku nantinya.

Salam dari gadis desa, sang pejuang kebahagiaan ibu.

#ChangeMaker