Hasil Studi Ungkap Varian Omicron Bertahan Lebih Lama pada Permukaan Plastik dan Kulit Manusia

Nabila Mecadinisa diperbarui 03 Feb 2022, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Seluruh dunia dilanda varian Omicron. Bahkan akibat varian baru Covid-19 ini, sejumlah negara kembali memperketat aturan protokol kesehatan demi meminimalisir penyebaran Omicron yang terjadi. Dikutip dari Euronews, sebuah studi yang dilakukan oleh tim dari Universitas Kedokteran Prefektur kyoti menyebutkan jika varian ini mampu bertahan lebih lama. Hal ini tentu setelah serangkaian tes dilakukan. 

Para ilmuwan menyimpulkan jika Omicron memiliki “stabilitas lingkungan” yang tinggi. Hal ini menyebabkan penyebarannya lebih cepat jika dibandingkan Delta. Pada sampel kulit dari sampel jenazah, waktu bertahan virus rata-rata adalah 8,6 jam untuk versi aslinya, 19,6 jam untuk Alpha, 19,1 jam untuk Beta, 11 jam Gamma, 16,8 jam untuk Delta dan 21,1 jam untuk Omicron.

Varian Omicron menyebar di hampir seluruh negara, termasuk Indonesia, yang mengalami lonjakan drastis akibat varian Omicron. Uni Eropa sendiri mengalami penyebaran varian yang cukup signifikan, di mana persentase tertinggi kasus baru dikaitkan dengan Omicron melalui pengurutan adalah Finlandia (99,9 persen), Belgia (99,7 persen), Malta (99,3 persen) dan Denmark (98,8 persen).

2 dari 3 halaman

Omicron memiliki stabilitas tinggi

Ilustrasi Omicron (pexels/cottonbro).

“Studi ini menunjukkan bahwa varian Omicron juga memiliki stabilitas lingkungan tertinggi di antara varian lain yang menunjukkan bahwa stabilitas tinggi ini mungkin juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan varian Omicron menggantikan varian Delta dan menyebar dengan cepat, ” tulis para penulis.

Pentingnya vaksin

Salah satu upaya pencegahan selain menerapkan protokol kesehatan adalah dengan vaksin. Bahkan kini, pemerintah sudah mengupayakan pemberian vaksinasi booster. 

 

3 dari 3 halaman

Penting lakukan vaksin

Ilustrasi vaksin COVID-19 (Source: Pexels/Artem Podres)

Penelitian lebih lanjut juga mengatakan jika sudah menerima vaksin booster tetap terkena varian Omicron, namun kecil kemungkinan untuk menularkannya kembali varian Omicron kepada anggota keluarga yang lain daripada yang belum mendapat vaksin booster.

Hasil penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan risiko rawat inap varian Omicron lebih rendah pada penderita yang sudah mendapat vaksinasi dosis lengkap (2 dosis) dan vaksin booster (3 dosis).

#Women for Women