Metamorfosis Penampilan Ki Joko Bodo, Paranormal Nyentrik hingga Hijrah Jelang Meninggal Dunia

Sutikno diperbarui 23 Nov 2022, 17:38 WIB
Ki Joko Bodo lahir di Singaraja, Bali pada 11 Juli 1963 dengan nama Agus Yulianto. Hal itu terlihat dari papan di tempat peristirahatan terakhirnya. Sejak kecil, ia lekat dengan ilmu batin. Seiring berjalannya waktu, ia semakin dikenal luas sebagai paranormal. [dok. Youtube]
Awal kemunculannya, Ki Joko Bodo tampil dengan gaya nyentrik. Tampil dengan rambut dan jenggot panjang. Begitu juga penampilannya berpakaian, beda dari paranormal biasanya saat itu. Ia lebih dikenal sebagai Ki Joko Bodo dibanding dengan nama asli pemberian ayahnya Raden Subroto. [dok. Kapanlagi.com]
Ki Joko Bodo sangat dekat dengan banyak artis Tanah Air. Bahkan, ia kerap menjadi sumber media menjelang akhir tahun terkait penerawangannya tahun depan. Mencapai puncak popularitasnya sekitar tahun 2002. Ia tinggal bersama keluarganya di rumah nyentrik dan mewah yang dinamakan Istana Wong Sinting. Rumah yang berada di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur itu bahkan ditaksir harganya lebih 20 miliar. [dok. Kapanlagi.com]
Semakin tua usianya, Ki Joko Bodo memutuskan berhijrah. Ia meninggalkan dunia hitam yang digelutinya sejak beberapa tahun silam itu. Setelah memutuskan untuk hijrah, ia pun tampil beda dari sebelumnya. [dok.Kapanlagi.com/Nurwahyunan]
Rambut panjang dan jenggot ciri khasnya hilang. Ia memotong rapi rambut, jenggot hingga kumisnya. Penampilan barunya itu menarik perhatian sekitar tahun 2018 silam. Menurut putrinya, Adya Prasasti, ayahnya memutuskan berhijrah. Tidak langsung tiba-tiba hijrah, tapi tahun sebelumnya sudah mulai perlahan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Sekitar tahun 2014, ia sempat membuat heboh karena keputusannya berhenti menjadi paranormal. [dok.Kapanlagi.com/Akrom]
Setelah hijrah tersebut, Ki Joko Bodo tak lagi mau diliput oleh media. Selain dikenal sebagai paranormal, Ki Joko Bodo juga dikenal sebagai pemain film. Diantaranya ia terlibat dalam film genre horor Terowongan Casablanca (2007), Jeritan Danau Terlarang (2013), Taman Langsat Mayestik (2014). Selain main film, ia juga pernah membuat grup musik 3 Mantra bersama Ki Joko Wasis dan Ki Joko Yono. [dok.Kapanlagi.com/Agus]
Untuk lebih mendekatkan diri di masa tuanya, tempat prakteknya dibuat menjadi masjid. Dan diberi nama Masjid Al Umar. Sekitar tahun 2020 ia sempat dikabarkan sakit. Berdasarkan keterangan keluarga, sebelum meninggal memiliki penyakit darah tinggi dan asam urat. Hingga pada akhirnya ia berjalan menggunakan tongkat. Ki Joko Bodo meninggal dunia setelah beberapa tahun hijrah. [Instagram/leo_tanimaju]

Tag Terkait