Iconoclassics, Koleksi Max Mara Pre-Fall 2023 yang Menggali Lagi Kedekatan Brand dengan Marilyn Monroe

Annissa Wulan diperbarui 27 Jan 2023, 20:30 WIB
Ada simetri tertentu dalam hubungan antara simbol seks dan yen untuk menunjukkan sisi cerdas dari Marilyn Monroe, sekaligus menjadi tempatnya melampiaskan diri sensualnya. Foto: Document/Max Mara.
Menurut Max Mara, Marilyn Monroe benar-benar pantas mendapatkan julukan ikonis, yang kemudian terlalu sering digunakan. Koleksi kali ini berfokus pada Marilyn Monroe, yang dijelaskan dalam "Marilyn in Manhattan: Her Year of Joy" karya Elizabeth Winder. Foto: Document/Max Mara.
Ini adalah tahun ketika Marilyn Monroe mendidik dirinya sendiri, mengembangkan seleranya dalam sastra, musik, dan seni. Ia juga menjalin persahabatan dengan para penulis dan intelektual, termasuk Arthur Miller. Foto: Document/Max Mara.
Max Mara membayangkan jika Marilyn Monroe masih ada, seandainya ia tinggal di New York, menikmati hari-harinya dalam denim on denim bernuansa maquillage. Ada juga sampanye, perona pipi, Bellini, bedak, dan raspberry. Foto: Document/Max Mara.
Marilyn Monroe hari ini akan dengan bebas meminjam busana kekasihnya. Celana tukang kayu ukuran pria dna pakaian kerja mekanik, dipadu dengan ikat pinggang yang maskulin. Foto: Document/Max Mara.
Gaun selubung yang sempurna, rok yang penuh, dan mantel ikonis 101801 dihadirkan dalam tekno-mesh. Max Mara menghadirkan 2 gaya yang diambil dari arsip paling awal Max Mara paling bersejarah. Foto: Document/Max Mara.
Ada juga Max Mara Teddy Bear Coat yang merayakan ulang tahunnya ke-10, tahun ini. Terinspirasi dari Marilyn Monroe, Teddy Teddino mengenakan jaket jeans dan t-shirt commemorative yang bisa dikoleksi dengan foto-foto William Wegman dari Weimaraners mengenakan mantel kultus. Foto: Document/Max Mara.