Louis Vuitton Mengeksplorasi Lemari Pakaian Amerika Barat untuk Koleksi Pakaian Pria FW24

Annissa Wulan diperbarui 29 Jan 2024, 10:00 WIB
Menggunakan keahlian terbaik, mulai dari permata berharga hingga lukisan tangan dan teknik sulaman yang ahli, koleksi ini menonjolkan ikonografi pakaian Amerika Barat. [Foto: Document/Louis Vuitton]
Dari ide hingga eksekusi, pakaian disusun dalam ekosistem kreativitas yang tercermin dalam pakaian pokok yang paling kita kenal. Setiap pakaian dan aksesori mewujudkan penyerbukan silang antara pikiran dan keterampilan. [Foto: Document/Louis Vuitton]
Louis Vuitton menghormati pakaian kerja yang melekat pada lemari pakaian Amerika Barat. [Foto: Document/Louis Vuitton]
Denim diberi hiasan dengan sulaman bunga mutiara dan payet, logam, dan manik-manik. Atau dicetak dengan motif bunga. Sedangkan jaket dan celana kulit meniru emboss pelana. [Foto: Document/Louis Vuitton]
Mantel selimut dan rompi dihiasi dengan monogram koboi, piyama dibuat dari renda koboi, dan jaket wol dimunculkan bernuansa koboi. [Foto: Document/Louis Vuitton]
Lukisan koboi asli diadaptasi menjadi permadani jacquard yang digunakan pada jas hujan, kanvas kering digunakan dalam jaket bersulam tali, dan cetakan pada pakaian yang sudah tua, seolah terkikis sinar matahari. [Foto: Document/Louis Vuitton]
Siluet pakaian kerja diubah menjadi jaket vaquero dengan sulaman tangan bermotif bunga cuivre metalik, jaket kerja bermanik-manik multi-warna, dan jas dengan garis-garis atau kotak-kotak Damier yang dibuat melalui hiasan bertabur logam atau pirus. [Foto: Document/Louis Vuitton]
Louis Vuitton bekerja sama dengan Timberland, menghadirkan serangkaian sepatu boots kerja Amerika yang diinterpretasikan lewat lensa kreatif Louis Vuitton dan savoi-faire pabriknya di Italia. [Foto: Document/Louis Vuitton]
Desain edisi sangat terbatas ini dibuat dengan lubang tali dan liontin lidah yang menampilkan monogram LV dengan emas asli, kanvas monogram, dan bagasi sepatu kaca plexiglass. [Foto: Document/Louis Vuitton]