Fimela.com, Jakarta Pernahkah kamu mencium aroma parfum seseorang lalu tiba-tiba merasa bersemangat tanpa alasan? Atau justru teringat pada momen indah tertentu hanya karena aroma itu begitu familiar? Wewangian memang punya kekuatan ajaib untuk membangkitkan mood, bahkan bisa membuat suasana hati yang lesu berubah jadi ceria dalam sekejap. Tak heran, banyak orang menjadikan parfum sebagai bagian penting dari gaya hidup sehari-hari, bukan hanya untuk wangi, tetapi juga untuk menjaga energi positif.
Bersumber dari laman curvygorgeous.com bagi mereka yang dikenal selalu penuh energi dan membawa keceriaan ke sekitarnya, parfum bukan hanya sekadar pelengkap penampilan. Aroma yang tepat bisa menjadi “identitas tak terlihat” yang memancarkan optimisme dari dalam diri. Ketika seseorang memakai wangi yang pas, karakternya bisa terasa semakin kuat, seolah parfum mewakili kepribadiannya.
Itulah mengapa memilih parfum sebaiknya tidak hanya berdasarkan tren atau kemasan yang menarik. Lebih dari itu, parfum adalah bahasa emosional yang bisa menyampaikan siapa diri kita sebenarnya. Bagi pribadi ceria dan penuh semangat, wangi segar dan ringan biasanya paling cocok, karena mampu menyalurkan energi positif sekaligus meninggalkan kesan menyenangkan bagi orang di sekitar. Aroma parfum yang sesuai juga bisa meningkatkan rasa percaya diri, membuat kamu lebih siap menghadapi aktivitas sepanjang hari.
What's On Fimela
powered by
Rahasia tiga notes yang membentuk karakter wewangian
Untuk memahami mengapa sebuah parfum bisa terasa begitu “klik” dengan kepribadian tertentu, kita perlu mengenal struktur dasarnya. Sebuah parfum tersusun dari tiga lapisan aroma yang dikenal sebagai notes dan terbagi menjadi tiga yaitu top, heart, dan base. Setiap lapisan memiliki peran berbeda dalam membangun karakter wewangian yang utuh. Mengenali ketiganya akan memudahkanmu menemukan parfum yang benar-benar sesuai dengan kepribadian dan suasana hati.
Top notes atau aroma pembuka adalah kesan pertama yang langsung tercium begitu parfum disemprotkan. Biasanya wangi ini ringan dan segar, seperti citrus atau floral lembut, dan hanya bertahan beberapa menit. Meski singkat, bagian inilah yang menentukan kesan awal dari sebuah parfum. Kalau top notes-nya sudah memberi energi positif, biasanya keseluruhan parfum terasa lebih menarik.
Setelah itu, muncul heart notes yang menjadi inti wewangian. Lapisan ini biasanya bertahan paling lama, menghadirkan aroma bunga, herbal, atau rempah hangat seperti lavender, neroli, atau geranium. Ketika heart notes selaras dengan kepribadian, parfum akan terasa semakin menyatu dengan diri pemakainya.
Aroma citrus, fruity, dan floral, pilihan tepat untuk pribadi yang ceria
Terakhir, base notes adalah fondasi yang memberi kedalaman dan daya tahan pada parfum. Wewangian dengan nuansa musk, vanilla, atau kayu akan melekat lama di kulit dan memberi kesan hangat serta menenangkan. Parfum dengan base notes yang tepat bisa membuat aura ceria tetap terasa meski waktu sudah lama berlalu.
Nah, ketika berbicara tentang pribadi ceria dan penuh semangat, kategori aroma yang paling cocok biasanya adalah wangi segar dan energik. Citrus, fruity, atau floral ringan sering jadi pilihan favorit karena bisa memancarkan aura optimis dan menyenangkan. Aroma ini seolah menegaskan bahwa kamu adalah sosok yang membawa keceriaan ke mana pun melangkah. Bahkan di tengah suasana sibuk, aroma tersebut bisa menjadi “booster” yang membuat energi positifmu tetap konsisten.
Selain itu, sentuhan manis dari buah tropis atau nuansa bunga yang lembut juga bisa menjadi pilihan menarik. Wangi-wangi ini tidak hanya menghadirkan kesan youthful, tapi juga membuatmu mudah didekati karena auranya terasa hangat dan ramah. Dengan memilih parfum yang sesuai, kamu bukan hanya wangi, tapi juga memantulkan energi positif yang selaras dengan kepribadian ceriamu. Jadi, parfum bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan cerminan dari siapa dirimu sebenarnya.
Penulis: Alyaa Hasna Hunafa