Sukses

Entertainment

Andien Berbicara Jujur Soal Dirinya

Next

Andien

Andien dan Jazz

Mengotakkan genre musik, Andien terbilang sudah mantap menapakkan kakinya di jenis jazz. Musik ini diakui Andien bukan hasil rekaan, itu memang pilihan hatinya yang paling jujur terhadap kecintaannnya atas musik.

“Dari awal aku mempunyai ketertarikan dengan jazz. Dari kecil, ketika menyanyikan lagu “Girl from Ipanema”, rasanya lebih enak, dibanding menyanyikan lagu “Run to You” Whitney Houston.  Dan untuk predikat, aku lebih senang dibilang penyanyi yang suka nyanyi lagu jazz daripada penyanyi jazz, karena menyandang predikat “penyanyi jazz” itu berat banget, Kalau suatu hari aku nggak nyanyi lagu jazz, bisa dipertanyakan orang kenapa bukan jazz yang kunyanyikan.  Yang pasti, sampai detik ini aku menyanyikan lagu yang kusuka dan memegang tanggung pada diriku kalau bermusik nggak ingin membohongi diri sendiri. Aku nggak akan nyanyi lagu yang nggak kusuka.  Dari situ, aku bisa bilang bahwa jazz adalah attitude, karena yang dibutuhkan ketika bernyanyi jazz adalah attitude. Skill itu ada, teknik dan pengetahuan juga ada, namun nomor satu dan satu-satunya yang harus ada ketika naik panggung hanya attitude. Dan,bila dilihat dari penyanyi jazz senior, jazz selain menjadi attitude, juga menjadi bagian dari gaya hidup mereka. Perkembangannya sekarang, istilah “jazz adalah attitude” di antara para musisi menjadi semacam joke. Kalau menemukan hal yang nggak nggak asyik, sesama musisi bisa saling menimpali “Ah, nggak jazz banget sih”.

Andien dan kejujuran bermusik

“Aku pertama kali nyanyi umur 14 tahun dan banyak orang yang nanya kenapa pilihan laguku “My Funny Valentine”, yang mana itu adalah standard jazz song. Di ingatanku adalah aku memilih lagu tersebut karena aku suka nyanyi lagu sejenis itu. Aku nyanyi dan rekaman pun karena suka nyanyi, belum terpikir di umur segitu kalau bisa dapat uang dari menyanyi dan punya tanggung jawab sebesar sekarang. Bahkan, ketika aku bulat memilih menyanyi sebagai profesi baru ketika aku di tingkat akhir kuliah, sebelumnya berpikir akan menjadi Public Relations, sesuai dengan jurusan kuliah yang kuambil.

"Lirik adalah doa, makanya aku nggak pernah buat satu pun lagu tentang perselingkuhan atau jadi teman tapi mesra,"

“Untuk soal idealisme bermusik, itu nggak mudah luruh begitu saja dan aku tipe orang yang lumayan keras kepala terhadap itu. Seringkali, aku bersitegang dengan pihak label, karena aku mempertahankan prinsip lagu apa yang ingin aku nyanyiin, dan untungnya selalu ketemu jalan tengah. Hal itu kulakukan karena aku selalu bertanggung jawab terhadap semua lagu yang kupunya beserta liriknya. Aku punya prinsip nggak akan bawain lagu yang karakternya bukan aku, begitu pun liriknya. Buat aku, lirik adalah doa, makanya aku nggak pernah buat satu pun lagu tentang perselingkuhan atau jadi teman tapi mesra, karena itu mungkin aja suatu hari kejadian di aku. Kecuali, kalau suatu hal itu sudah pernah terjadi, mungkin bisa jadi lagu, tapi kalau nggak terjadi, mending jangan. Seperti di album terakhirku, mostly semua lagu aku yang tulis, dan lagu-lagunya depressive, tapi di akhirnya ada pencerahannya. Aku berharap itu bisa menjadi doa untukku sebagai penulis lagu dan penyanyi, juga bagi yang mendengarkan,".

Next

 

Andien

Kehilangan Masa kecil?

“Banyak yang menyangka bahwa aku kehilangan masa kecil karena mulai nyanyi sejak SMP, tapi sebenarnya nggak. Aku menjalani masa SMP dengan santai, bisa merasakan pacaran pertama kali dengan surat-suratan, masih punya waktu untuk jalan-jalan dengan teman-temanku, menjalani masa SMA, lalu kuliah dan selesai tepat waktu, bisa punya waktu untuk keluarga sampai detik ini, semuanya stabil. Karierku memang nggak pernah naik yang tinggi banget, tapi juga nggak pernah jatuh sampai drastis banget. Untuk soal penggemar, aku juga merasa bahwa nggak pernah punya penggemar yang terlalu membludak, tapi juga nggak pernah kehilangan mereka. Penggemarku termasuk orang-orang yang setia dengan musikku. Alhamdulillah, ketika aku bisa mempertanggungjawabkan kualitas, baik lirik maupun musikku, aku rasa pendengarku akan selalu menjadi yang setia telinga dan hatinya untuk mendengarkan musikku, bukan musiman. Dengan pemikiran seperti itu, menanggapi soal selera pasar yang berubah-ubah, aku menjunjung tinggi prinsip Yin Yang saja,”.

Profesi ini seperti layaknya produk

Menemui Andien, bukan lagi hanya di atas panggung musik, namun juga di layar billboard atau tayangan iklan televisi.  Profesi bermusiknya melebarkan kariernya ke ranah yang lain dan menuntut konsekuensi yang bertambah pula.

“Aku sama sekali nggak menyadari bahwa profesiku ini seperti ‘produk’ sampai setahun atau dua tahun lalu. Dulu aku memilih nyanyi cuma karena aku suka , tapi nggak tahu akan ada banyak konsekuensi yang harus kujalankan, seperti fitting, wawancara, dan lainnya,, sehingga sempat membuatku pengen mundur aja dari menyanyi karena nggak fun lagi, malah bikin capek. Apalagi aku juga dituntut untuk menjaga sikap atau perkataan di media publik, yang sama sekali nggak pernah kebayang untukku. Aku bawa ini menyenangkan saja, apalagi ketika dipikir bahwa ini bisa menjadi sebuah ibadah dimana sikap, perkataan, dan hal-hal baik tentangku bisa menjadi teladan untuk orang lain. Sekarang aku bisa dilirik produk kecantikan yang membuatku semakin feminin, padahal aslinya tomboi banget,”.

Pencapaian tertinggi dalam hidup

“Sebagai penyanyi, sudah banyak orang yang nanya pencapaian tertinggiku yang berkaitan dengan musik apa, tapi justru pencapaian tertinggiku bukan dari musik. Hal yang membuatku sampai berkaca-kaca adalah saat aku bisa menyelesaikan kuliah S1 dengan waktu yang pas, 4 tahun, dengan Indeks Prestasi (IP) 3, 5 yang terhitung bagus dari Universitas Indonesia, universitas negeri yang nggak gampang. Aku merasa itu bisa membuat orangtuaku bangga. Kenapa aku sampai segitunya? Karena dari pertama kuliah, aku sudah bilang ke mamaku kalau jangan diharapkan bisa lulus pas 4 tahun karena kujalani berbarengan dengan nyanyi dan memang benar kuliahku sempat keteteran karena kesulitan mengatur mata kuliah dan sempat mengalami IP berkepala 2. Mulai itu, aku mengejar ketinggalanku dan untungnya bisa menyusun skripsi dengan cepat yang berhubungan dengan keterlibatanku di Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, karena aku juga sempat kena tumor payudara saat SMA,".

“Untuk di bidang menyanyi, Alhamdulillah aku bisa dapat banyak banget kesempatan untuk kerja sama dengan berbagai musisi, seperti diproduseri almarhum Elfa Seciora untuk album pertamaku, Tohpati di album ketiga, dan disandingkan dengan berbagai musisi kelas dunia di hampir setiap penyelenggaraan Java Jazz Festival, tapi yang membuat merinding dan berkaca-kaca tetap yang soal kuliah itu, karena aku melihatnya hampir nggak mungkin terjadi,".

Next

 

Andien

Menganut tradisi lama

“Beberapa tahun terakhir, dari mulainya aku di dunia musik sejak tahun 2000, industri ini mengalami perubahan. Mulai ada acara-acara musik pagi yang berlokasi outdoor dan kebanyakan penyanyinya lip sync. Dengan keadaan seperti itu, aku tetap mempertahankan kebiasaanku dari dulu, yaitu datang 3-4 jam sebelum naik panggung, gladi resik dulu, soundcheck, make up, baru manggung, sebagai bentuk tanggung jawabku sebagai penyanyi, baik itu untuk acara pagi, siang, atau malam. Aku nggak akan pernah mau lip sync dan pakai sun glasses biarpun harus tampil di panggung outdoor,".

Andien dan Operasi Plastik

Penampilan fisik Andien yang semakin cantik dan feminin, memunculkan satu anggapan untuk beberapa orang, yaitu Andien disangka melakukan praktek bedah plastik. Benarkah?

“Aku sejauh ini santai banget menjalani profesi sebagai figur publik, nggak merasa perlu untuk merawat diri terlalu berlebihan.  Aku malah senang orang-orang lihat aku dulunya seperti apa, yang tomboi banget dan suka manjat pohon, karena beberapa orang menyangka kalau aku operasi karena banyak berubah. Padahal sebenarnya, kalau yang mengenal aku dari dulu, mukaku ini nggak berubah sedikitpun, cuma bedanya sekarang aku bisa dandan dan manjangin rambut. Aku tomboi bukan berarti nggak into fashion. Aku tetap cuek dan jarang dandan, tapi selalu merhatiin perkembangan fashion sejak SMP dan aku tahu apa yang bagus dan nggak bagus untukku,”.

Andien dan Asmara

Sejak Desember 2010 lalu, Andien mulai menjalani hubungan asmara dengan seorang laki-laki. Tanpa menyebutkan siapa nama laki-laki itu, Andien dengan sumringah menceritakan apa yang dirasakannya kini.

“Hubunganku dengannya sekarang menyenangkan banget. Di atas segala-galanya, dia pintar banget - makanya aku menyebutnya dia living Google - ,dan kocak juga, sehingga segala sesuatu bisa disampaikan dengan cara yang enak.Dia orangnya seperti school of life buatku, jadi aku bisa belajar banyak dari kehidupannya.  Dia bisa mendengarkan aku, begitu juga sebaliknya, dan bisa disatukan dalam satu kesukaan yang sama. Dia bisa menerjemahkan musik, fashion, dan hal-hal lainnya dengan sangat baik karena seleranya yang bagus. Dia juga bisa mendiskripsikan gaya fashion-ku dengan gaya ala gay namun tetap meyakinkan sebagai seorang laki-laki sejati. ‘Don’t worry, I’m beyond gay. Masa-masaku mendekati menjadi gay sudah lewat, aku sudah beyond,’ katanya begitu.  Aku mengakui bahwa memang membutuhkan pribadi yang bisa menuntun tanganku, bisa jadi imam, bisa memberi contoh, karena pada dasarnya aku kalau nggak dituntun, akan menjadi dominan, dan itu nggak baik, makanya aku lebih suka dituntun daripada menuntun. Hubungan ini terasa lebih santai, nggak pusing atau membuat perasaan insecure karena memikirkan ini dan itu, tapi terasa punya satu tujuan dan serius,".

Aku nggak akan pernah mau lip sync dan pakai sun glasses biarpun harus tampil di panggung outdoor,"

Andien as an idol

Sebelum mengakhiri perbincangan, Andien merapikan riasan wajahnya untuk pemotreran sambil mengucapkan satu harapannya sebagai seorang seniman.

“Jujur aku pengen bisa menjadi everlasting idol untuk beberapa penggemarku, tapi kembali lagi, aku bukan orang yang terlalu obsesif ingin menjadi idol. Aku hanya ingin menjadi satu dari sekian banyak musisi yang manis dan selalu ada di hati beberapa penggemarku, nggak perlu terlalu bernama besar. Biasa saja, tapi selalu dikenang,” ucapnya lembut.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading