Agen Rahasia Perempuan Satu Ini Jadi Jawara di Box Office

Jakarta Film agen rahasia “Spy” yang dibintangi komedian Melissa McCarthy merajai tangga Box Office di awal pekan. Mengalahkan “Entourage” yang sudah lama dinantikan. Juga mengalahkan film horor “Insidious 3” yang banyak dikejar fans di seluruh dunia. “Spy” sendiri memang baru ditayangkan di Amerika Utara akhir pekan lalu. Di Indonesia memang tayang lebih dulu.

Seakan melanjutkan kesuksesannya lewat “The Heat” bersama Sandra Bullock di tahun 2013, “Spy” memiliki plot yang agak mirip-mirip. Dalam “The Heat”, Melissa McCarthy yang semakin identik dengan karakter perempuan bermulut kasar, berperan sebagai polisi perempuan dengan hidup berantakan yang berusaha membuktikan bahwa ia punya insting yang benar saat melaksanakan tugas.

Sementara, di “Spy” ia adalah perempuan berparas tidak menarik yang sebenarnya adalah agen rahasia, namun kebagian tugas di balik meja yang sangat membosankan. Padahal ia juga sebenarnya sangat berkompeten untuk bertugas di lapangan. Namun, kesempatan itu belum pernah diberikan kepadanya. Sampai sebuah insiden yang menyebabkan kematian beberapa agen rahasia di kantornya, membuatnya berinisiatif untuk turun ke lapangan. Fisiknya yang tidak menarik dianggap pengalih perhatian.

Tentu, itu anggapan yang salah besar. Sebagai Susan Cooper, meski dengan fisik gemuk, penyamaran tidak menarik, ia justru membuktikan bahwa ia sangat gesit di lapangan. Bahwa ia berfungsi dengan sungguh-sungguh sebagai agen rahasia.  Termasuk melakukan adegan laga. Meski ini adalah film agen rahasia, “Spy” dipenuhi kelucuan yang muncul dari anekdot di naskah (tanpa henti), adegan slapstick khas film komedi yang mengocok perut, dan karakter-karakter konyol.

Salah satu karakter konyol yang muncul diperankan oleh Jason Statham. Biasa tampil dingin, beraksi penuh laga penuh darah, dan tanpa ampun di film-filmnya sendiri, di “Spy” Jason Statham justru membuktikan bahwa ia pun bisa berperan sebagai tokoh yang konyol dan lucu. Sebagai agen rahasia Rick Ford yang berotot ia justru selalu ceroboh dan dengan mudah menjadi incaran musuh. Itu nggak akan kejadian di film-film laga yang biasa ia bintangi.

Cukup aman ditonton oleh remaja hingga dewasa, “Spy” cukup menyampaikan pesan positif bahwa penampilan fisik tidak mempengaruhi potensi seorang perempuan untuk bisa bekerja secara prima di bidang masing-masing. Melissa McCarthy menyadari betul fisiknya yang gemuk mungkin bukan tipikal bintang Hollywood papan atas kebanyakan. Namun, ia sudah menemukan resep kesuksesan yang menjadikannya favorit layar lebar beberapa tahun terakhir. Di saat yang sama, menyadarkan semua perempuan di luar sana bahwa mereka selalu bisa bisa menjadi yang terbaik.