Sukses

Food

4 Makanan Khas Tahun Baru Islam yang Unik dan Beraneka Rasa

Fimela.com, Jakarta Berbicara tentang Tahun Baru Islam, sebagaimana selebrasi lain, tidak akan jauh dari sederet kuliner khas. Salah satu hidangan yang telah begitu lekat adalah bubur asyura. Lebih spesifik, sajian ini diasosiasikan dengan pelaksanaan puasa sunah di bulan pertama kalender Hijriah, yakni Muharram.

Di hari ke-10 bulan Muharram, umat Islam merayakan Hari Asyura yang ditandai dengan puasa sunah. Bubur Asyura adalah bubur yang dibuat dengan berbagai bahan dan ramuan khusus untuk berbuka puasa pada hari itu.

Tradisi memasak bubur asyura tidak hanya berpusat pada satu wilayah, namun hampir seluruh daerah di Indonesia yang warganya melaksanakan puasa Muharram. Namun, rasanya bisa berbeda antardaerah, mengingat bahan yang dipakai juga lain.

Namun, hidangan untuk menyambut Tahun Baru Islam ternyata tidak hanya bubur asyura, masih ada hidangan lezat lainnya yang tidak kalah unik. Untuk itu, berikut Fimela.com akan mengulas 4 makanan khas Tahun Baru Islam yang unik dan beraneka rasa. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Bubur Suro

Bubur Suro atau asyuro adalah makanan biasanya disajikan masyarakat di Jawa pada malam menjelang 1 Muharram. Bubur itu terbuat dari beras, santan, garam, jahe, dan serai. Di Jawa, bubur ini dilengkapi kuah opor ayam dan sambal goreng labu siam. Ada juga yang menambahkan taburan tujuh jenis kacang, bulir-bulir jeruk bali atau delima, irisan ketimun dan lembaran daun bawang.

Sementara itu, masyarakat Ki Gede Ing Suro Kota Palembang, Sumatera Selatan, menyajikan bubur itu pada 10 Muharram dan menjelang Ramadhan.

Bubur suro menyambut Tahun Baru Islam itu ditambah berbagai rempah yang menjadi bumbu utama dalam proses pembuatannya seperti bawang putih, bawang merah, ketumbar, merica, garam, kecap, bumbu sop dan minyak makan.

Ayam Ingkung

Selanjutnya, makanan khas Tahun Baru Islam lainnya yang tidak kalah enak ialah hidangan ayam ingkung. Sekilas memang tampak tak ada yang spesial dengan ayam goreng satu ini, namun makanan ini menjadi suguhan wajib masyarakat Jawa terutama saat merayakan hari besar; salah satunya tahun baru Islam atau malam 1 suro.

Hidangan ayam ingkung disajikan bersama bubur merah putih. Selain itu, bahan pembuatan ayam ingkung juga cukup spesial, lantaran menggunakan ayam kampung. Kemudian ayam tersebut diungkep dengan rempah-rempah; seperti brambang, bawang putih, kemiri, kunyit, serai, dan bumbu dapur lainnya.

Tumpeng

Hidangan yang satu ini begtu unik dan ikonik karena bentuknya yang tidak biasa, apalagi jika bukan hidangan tumpeng. Nampaknya, suatu perayaan akan kurang hangat tanpa adanya hidangan tumpeng. 

Hidangan ini berasal dari tradisi makan orang Jawa, namun nasi tumpeng kini dapat ditemukan dan dibuat di daerah lainnya di Nusantara. Bahkan setiap daerah memiliki nasi tumpeng khasnya masing-masing. Terlebih, dalam ajaran umat muslim di Jawa, tumpeng merupakan wujud rasa syukur terhadap nikmat Allah SWT.

Bubur Asyura

Seperti yang sudah disinggung diatas, bubur asyura merupakan menu khas yang dihidangkan saat Tahun Baru Islam. Bubur ini disajikan sebagai menu makan malam usai mereka menjalankan ibadah Puasa Asyura. Makanya, bubur tersebut dinamakan 'bubur asyura.'

Sebelum menyantap bubur ini, terlebih dahulu masyarakat setempat membaca doa bersama. Sehingga biasanya bubur ini hadir sebagai sajian makan bersama di masjid.

Makanan yang warnanya agak putih kekuningan tersebut terbuat dari campuran beras, santan, rempah-rempah, dan aneka sayuran sesuai selera, dengan total bahan hingga 41 jenis. Rasanya yang gurih, dengan tekstur lembut, dan isian yang komplit membuat makanan ini begitu memuaskan perut yang lapar usai berpuasa dan pastinya juga sangat mengenyangkan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading