Fimela.com, Jakarta Daging kambing bisa jadi pilihan favorit untuk sate, tapi kalau tidak dimarinasi dengan benar, hasilnya bisa alot dan bau prengus. Bumbu saja tidak cukup kalau teknik dasarnya keliru. Banyak resep hanya menekankan rasa, tapi lupa bagaimana cara membuat tekstur jadi empuk dan bau khas kambing bisa dikurangi secara maksimal.
Sahabat Fimela, artikel ini merangkum tujuh teknik marinasi yang terbukti bisa membuat daging kambing lebih empuk, meresap bumbunya, dan tidak mengeluarkan bau tak sedap saat dibakar. Semua poin dijelaskan secara teknis, detail, dan bisa langsung dipraktikkan di dapur. Yuk, simak uraiannya di bawah ini!
Advertisement
1. Pilih Bagian Daging dan Bersihkan dengan Cara yang Benar
Bagian terbaik untuk sate kambing adalah daging paha belakang atau bagian punggung karena seratnya lebih halus dan tidak terlalu liat. Potong melawan arah serat agar tekstur lebih empuk saat digigit.
Sebelum dimarinasi, jangan langsung dicuci dengan air keran. Cukup lap daging dengan tisu dapur, lalu lumuri dengan air jeruk nipis atau cuka apel, diamkan 10 menit. Ini bisa mengurangi bau prengus tanpa menghilangkan kelembapan alami daging.
Setelah itu, bilas dengan cepat menggunakan air matang lalu tiriskan sampai kering sebelum masuk ke tahap bumbu marinasi.
2. Gunakan Enzim Alami yang Tepat dan Waktu Rendam yang Singkat
Untuk melunakkan daging, gunakan enzim dari buah segar seperti pepaya muda atau kiwi. Cukup iris tipis-tipis, lalu letakkan di atas permukaan daging selama 15–20 menit. Jangan blender jadi bubur karena terlalu kuat dan bisa bikin daging hancur saat dibakar.
Sahabat Fimela bisa gunakan parutan pepaya muda atau irisan kiwi. Setelah waktu cukup, segera bersihkan agar enzim tidak terus bekerja. Enzim ini membantu memecah protein serat otot secara alami.
Langkah ini cukup dilakukan sekali di awal, sebelum campuran bumbu lain ditambahkan.
Advertisement
3. Haluskan Bumbu dalam Bentuk Pasta yang Kental
Bumbu marinasi sebaiknya dihaluskan dalam kondisi kering. Gunakan bawang merah, bawang putih, ketumbar, jintan, garam, dan merica. Tambahkan sedikit minyak goreng agar bumbu menyatu dengan baik.
Jangan campur bumbu dengan air karena akan membuatnya encer dan tidak menempel sempurna ke daging. Hasilnya, rasa bumbu tidak meresap dan mudah terbakar saat dibakar.
Pasta bumbu akan melapisi daging secara merata, membantu menciptakan lapisan permukaan yang enak saat dibakar di bara api.
4. Campurkan Bahan Fermentasi Ringan
Satu sendok makan yogurt tawar atau miso untuk 500 gram daging bisa membantu melunakkan serat dan menetralkan bau kambing. Campurkan bahan ini langsung ke dalam pasta bumbu.
Diamkan daging dalam campuran tersebut selama 30–60 menit. Yogurt dan miso mengandung asam laktat dan umami alami yang membantu rasa jadi lebih seimbang dan tidak tajam.
Sahabat Fimela bisa abaikan bahan ini kalau tidak tersedia, tapi hasil akhirnya tidak akan seoptimal ketika fermentasi ringan digunakan.
Advertisement
5. Rendam di Suhu Ruang, Jangan Langsung Masukkan Kulkas
Marinasi paling efektif dilakukan di suhu ruang selama 30–60 menit. Kalau dimasukkan ke kulkas, proses penyerapan bumbu jadi lebih lambat karena suhu dingin membuat pori daging menutup.
Jika ingin menyimpan lebih dari 1 jam, baru pindahkan ke kulkas. Tapi untuk sate kambing rumahan, cukup rendam di suhu ruang agar hasil lebih maksimal.
Pastikan wadah tertutup dan tidak terlalu panas suhu ruangnya agar tidak ada risiko daging rusak.
6. Tambahkan Minyak yang Tepat di Tahap Akhir Marinasi
Minyak membantu menjaga kelembapan daging dan mengikat bumbu agar tidak mudah jatuh saat dibakar. Gunakan minyak kelapa, minyak wijen, atau minyak zaitun, tergantung karakter rasa yang diinginkan.
Untuk 500 gram daging, tambahkan 1–2 sendok makan minyak. Aduk rata di tahap akhir marinasi setelah semua bumbu tercampur.
Langkah ini membantu sate jadi lebih juicy dan permukaan daging tidak mudah gosong saat dibakar.
Advertisement
7. Diamkan Sebentar sebelum Ditusuk dan Dibakar
Setelah selesai dimarinasi, diamkan daging selama 10 menit di suhu ruang tanpa ditutup. Ini membantu suhu daging kembali merata dan bumbu meresap lebih stabil.
Daging yang langsung ditusuk dan dibakar biasanya mengeluarkan air berlebih, membuat bara api cepat padam dan sate jadi kurang kering. Dengan didiamkan dulu, tekstur daging jadi lebih stabil dan tidak terlalu basah.
Sahabat Fimela bisa mulai menusuk sate setelah cairan marinasi terserap rata dan permukaan daging tampak agak kering.
Marinasi daging kambing tidak sulit, tapi harus dilakukan dengan teknik yang tepat. Mulai dari pemilihan bagian daging, cara membersihkan, pemilihan bumbu, hingga suhu dan waktu marinasi semuanya berpengaruh langsung pada hasil akhir.
Sahabat Fimela yang ingin hasil sate lebih empuk dan tidak bau prengus bisa ikuti ketujuh langkah ini secara urut. Semua bisa dilakukan dengan bahan yang tersedia di dapur, tanpa harus teknik rumit atau alat mahal.