Sukses

Health

Penyebab Nyeri Pinggang Belakang yang Harus Kamu Waspadai

Fimela.com, Jakarta Nyeri pinggang di bagian belakang adalah suatu kondisi yang cukup membuat aktivitas sehari-hari terganggu. Dengan kondisi pinggang belakang yang terasa nyeri, untuk duduk saja terasa nyeri. Apalagi untuk berjalan.

Bagi kamu yang punya aktivitas yang cukup padat, mengalami nyeri pinggang belakang pasti sangat menyulitkan. Hal-hal mudah yang biasanya bisa dilakukan dengan cepat jadi terhambat.

Nyeri pinggang belakang tidak hanya membuat tidak nyaman, tapi juga bisa menandakan gejala suatu penyakit. Bahkan jika tidak segera ditangani bisa menimbulkan penyakit lainnya.

Untuk mengatasi nyeri pinggang belakang, kamu harus terlebih dahulu mengetahui penyebabnya. Lalu apa penyebab nyeri pinggang belakang? Berikut beberapa penyebab nyeri pinggang belakang dan penjelasannya.

Penyebab Nyeri Pinggang Belakang

1. Otot tegang atau keseleo

Sakit pinggang belakang dapat disebabkan oleh otot tegang atau keseleo karena mengangkat benda berat, membungkuk, atau melakukan gerakan secara tiba-tiba. Otot dan ligamen di punggung bisa meregang atau robek akibat aktivitas tersebut.

2. Arthritis

Arthritis atau radang sendi pada tulang belakang merupakan salah satu penyebab umum sakit pinggang belakang. Kondisi ini dapat terjadi seiring dengan bertambahnya usia.

Pada pasien arthritis, tulang rawan yang berada di antara sendi tulang belakang rusak, sehingga jaringan di sekitarnya meradang. Peradangan dan penipisan tulang rawan ini meningkatkan gesekan pada persendian dan menyebabkan nyeri pinggang belakang.

3. Saraf terjepit

Saraf tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang dan bantalan saraf atau cakram yang lunak. Ketika bantalan saraf ini menonjol keluar, saraf tulang belakang dapat terhimpit atau terjepit, sehingga menyebabkan nyeri.

Nyeri akibat saraf terjepit (hernia nukleus pulposus) umumnya dirasakan di pinggang atau punggung bagian bawah dan bisa menjalar ke bokong, kaki, atau paha.

Pada kasus yang parah, saraf terjepit penyebab sakit pinggang belakang bahkan bisa menyebabkan kesulitan buang air kecil atau buang air besar, kesulitan untuk ereksi, hingga melemahnya tungkai bawah.

4. Stenosis spinal

Stenosis spinal adalah kondisi ketika ruas tulang belakang menyempit, sehingga jaringan saraf tulang belakang tertekan. Kondisi ini dapat menyebabkan sakit pinggang belakang atau nyeri punggung yang menjalar ke paha atau kaki (skitatika).

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stenosis spinal, seperti gangguan autoimun, penyakit degeneratif, penuaan, cedera, osteoporosis, dan skoliosis.

5. Spondylolisthesis

Spondylolisthesis adalah kondisi ketika salah satu atau beberapa ruas tulang belakang mengalami cedera atau kerusakan, sehingga posisinya bergeser ke depan. Akibatnya, serabut saraf di dalam tulang belakang terjepit dan menimbulkan nyeri pada pinggang belakang. Kondisi ini bisa bisa disebabkan oleh cedera atau faktor genetik.

6. Patah tulang

Patah tulang juga bisa menyebabkan sakit pinggang belakang. Tulang belakang dapat patah saat kamu mengalami kecelakaan, seperti kecelakaan mobil atau terjatuh. Selain itu, risiko terjadinya patah tulang juga bisa meningkat karena kondisi tertentu, seperti osteoporosis.

7. Penyakit ginjal

Masalah pada ginjal, misalnya batu ginjal, batu saluran kemih, atau infeksi ginjal, biasanya juga akan menyebabkan sakit pinggang belakang.

Selain beberapa penyebab di atas, ada beberapa kondisi atau penyakit lain yang juga bisa menyebabkan sakit pinggang belakang, yaitu:

  • Kehamilan
  • Endometriosis
  • Kista ovarium
  • Fibroid rahim atau miom
  • Infeksi tulang belakang, misalnya TBC tulang belakang
  • Tumor atau kanker di tulang belakang

Cara Meringankan Nyeri Pinggang Belakang

Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan di rumah untuk meredakan nyeri pinggang belakang yang kamu alami:

  • Memberi kompres dingin
  • Memberi kompres hangat atau mandi air hangat untuk melemaskan otot pinggang
  • Memijat pinggang dengan lembut
  • Melakukan peregangan atau stretching
  • Mengoleskan obat antinyeri atau koyo
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen

Namun kalau kamu ragu atau takut memberi penanganan sendiri di rumah, kamu bisa konsultasikan ke dokter. Nantinya dokter akan mendiagnosa dan memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan diagnosanya. Beberapa penanganan yang bisa diberikan dokter adalah seperti memberikan obat-obatan, fisioterapi atau operasi jika sudah parah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading