Sukses

Health

Penyebab Kelopak Mata Berkedut yang Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

Fimela.com, Jakarta Kedutan di mata biasanya identik dengan berbagai mitos. Salah satunya adalah ada seseorang yang sedang merindukan atau membicarakan kita.Padahal sebenarnya kedutan bisa jadi merupakan salah satu gejala penyakit pada sistem saraf.

Mata kedutan, baik di sebelah kanan maupun kiri, adalah kontraksi berulang pada kelopak mata bagian atas yang terjadi secara spontan dan tiba-tiba. Kelainan yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah blefarospasme ini terjadi setidaknya beberapa detik sekali dan berlangsung selama kurang lebih 1–2 menit.

Kedutan ternyata bisa terjadi karena beberapa hal. Bahkan kedutan bisa semakin parah atau menjadi gejala suatu penyakit yang cukup serius. Berikut beberapa penyebab kelopak mata berkedut yang harus kamu waspadai.

Penyebab Kelopak Mata Berkedut Berdasarkan Tingkat Keparahannya

Berdasarkan tingkat keparahannya, mata kedutan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Kedutan minor

Kedutan minor atau kecil pada kelopak mata sering muncul akibat kelelahan, stres, kebiasaan merokok, atau konsumsi minuman berkafein dan minuman beralkohol secara berlebihan.

Jenis mata kedutan ini juga bisa disebabkan oleh iritasi pada kornea atau konjungtiva, yaitu selaput yang melapisi kelopak mata. Kedutan minor umumnya tidak nyeri dan tidak berbahaya.

2. Blefarospasme esensial jinak

Jika mata kedutan menjadi kronis atau tidak terkendali, kondisi ini dikenal dengan blefarospasme esensial jinak. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata. Penyebab mata kedutan jenis blefarospasme esensial jinak belum diketahui secara pasti.

Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terkena blefarospasme esensial jinak, yaitu:

Mata keringKonjungtivitis, yaitu peradangan pada permukaan kelopak mataBlefaritis, yaitu peradangan kelopak mata akibat infeksi bakteriEntropion, yaitu kondisi ketika kelopak mata masuk ke bagian dalam mataUveitis, yaitu peradangan pada lapisan tengah mataKonsumi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan dan merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami jenis mata kedutan ini.

Blefarospasme esensial jinak diyakini lebih sering terjadi pada seseorang yang berusia 50–70 tahun. Selain itu, jenis mata kedutan ini lebih sering dialami wanita daripada pria.

Gejala blefarospasme esensial jinak umumnya dimulai dengan kelopak mata berkedip tanpa henti. Jika terus memburuk, blefarospasme esensial jinak dapat menyebabkan penglihatan kabur hingga kedutan pada wajah.

3. Hemificial spasm

Hemifacial spasm atau kejang pada wajah merupakan jenis mata kedutan yang jarang terjadi. Kondisi ini melibatkan otot di sekitar mulut dan kelopak mata.

Berbeda dengan dua jenis mata kedutan lainnya, hemifacial spasm hanya memengaruhi satu sisi wajah. Jenis mata kedutan ini sering disebabkan oleh pembuluh darah yang menekan saraf wajah.

Mata Kedutan Bisa Jadi Gejala Gangguan Saraf

Pada kondisi tertentu, mata kedutan juga dapat terjadi karena gangguan otak dan sistem saraf. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan mata kedutan, meliputi:

  1. Bell’s palsy, yaitu kelumpuhan pada otot wajah yang menyebabkan wajah tidak simetris.
  2. Distonia, yaitu gangguan gerakan yang menyebabkan otot-otot kejang dan tidak terkendali, sehingga membuat bagian tubuh yang terkena terpelintir.
  3. Distonia servikal, yakni jenis distonia yang menyebabkan leher kejang secara tiba-tiba dan membuat kepala berputar ke posisi yang tidak nyaman.
  4. Penyakit Parkinson, yaitu kondisi yang menyebabkan anggota tubuh bergetar, otot kaku, sulit bicara, dan mengalami gangguan keseimbangan.
  5. Sindrom Tourette, ditandai dengan gerakan maupun suara secara spontan dan berulang (tics).
  6. Multiple sclerosis, yaitu gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang.

Selain beberapa gangguan kesehatan di atas, mata kedutan juga dapat terjadi karena efek samping obat-obatan, terutama jenis obat yang digunakan untuk menangani psikosis dan epilepsi.

Cara Mengatasi Mata Kedutan

Mata kedutan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika tidak kunjung membaik, Anda dapat mencoba mengurangi atau menghilangkan mata kedutan dengan cara-cara berikut ini:

  • Istirahat cukup.
  • Batasi konsumsi minuman berkafein dan minuman beralkohol.
  • Hentikan kebiasaan merokok.
  • Jaga permukaan mata agar tetap lembab menggunakan obat tetes air mata.
  • Berikan kompres hangat ketika mata kedutan mulai terasa.
  • Batasi waktu saat menatap layar alat elektronik.

Jika kedutan tidak juga hilang selama berminggu-minggu bahkan hingga kedutan meluas ke bagian wajah yang lain, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Nantinya dokter akan memberikan diagnosa sesuai dengan keluhanmu. Kemudian dokter akan menangani sesuai dengan diagnosa tersebut dan mencegah agar kondisimu tidak semakin parah.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading