Sukses

Lifestyle

Mengenal Tanda-tanda dan Dampak dari Overworking

Fimela.com, Jakarta Setiap orang pasti akrab dengan kerja keras. Sudah tertanam bahwa dirimu dapat bekerja dengan caramu, di mana pun kamu dapat memulianya. Tetapi apakah ada batasan berapa banyak yang bisa kita capai dengan jumlah jam yang kita berikan dalam sehari? Disini, akan kita bahaas tanda-tanda dan informasi menegnai overworking atau pekerjaan yang berlebihan.

Overworking adalah istilah sederhana yang digunakan untuk menggambarkan seseorang bekerja terlalu keras. Hal ini bisa berarti membebani dirimu dengan terlalu banyak pekerjaan, baik pekerjaan yang sulit ditangani, pekerjaan yang menghabiskan lebih banyak waktu daripada yang dapat didedikasikan untuk kesehatanmu, atau hanya pekerjaan yang menguras emosi atau mental untuk menciptakan konsekuensi kesehatan yang negatif. Berikut ini beberapa tanda-tanda dan dampak dari overwoking.

Tanda-tanda Overworking

Sebagian besar orang telah menempatkan pekerjaan di atas kesehatannya sendiri, tetapi berapa banyak dari mereka menyadari sejauh mana hal ini dapat memengaruhi dirinya? Penting untuk memantau dirimu atas pekerjaan yang kamu lakukan. Berikut beberapa tanda bahwa dirimu terlalu banyak bekerja.

Kelelahan

Kelelahan memanifestasikan dirinya dalam sejumlah cara, termasuk kekurangan energi, keletihan yang berkelanjutan dan perasaan takut atau ketakutan. Kehilangan satu atau dua malam tidur, akan membuatmu lelah salam seharian. Tetapi merasa terlalu banyak bekerja dapat mengganggu siklus tidurmu dan membuatmu merasa lelah selama lebih dari satu minggu.

Mudah Sakit

Jika menemukan dirimu sakit terus-menerus, ini bisa menjadi pertanda bahwa dirimu bekerja terlalu keras. Stres dari bekerja berlebih sering kali dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh terganggu dan memungkinkan lebih mudah terserang penyakit karena virus dan bakteri.

Mudah Lupa

Kesulitan untuk tetap berkonsentrasi dan kurang fokus, juga merupakan tanda bahwa mungkin dirimu bekerja terlalu keras. Bekerja terlalu keras dapat membebani mental seseorang dan menguras kemampuan kita untuk berpikir secara logis.

Insomnia

Bekerja berlebihan dapat menyebabkan seseorang mengalami insomnia. Insomnia terjadi karena seseorang merasa stres, terlalu bersemangat, atau hanya mengurangi waktu tidur untuk menyelesaikan pekerjaan. Rasa gelisah juga menjadi salah satu pemicu dari insomnia.

Muda Marah

Kemarahan karena terlalu banyak pekerjaan, biasanya ditunjukkan melalui marah yang berlebihan, ketegangan atau marah yang meledak-ledak saat di tempat kerja.

Depresi

Terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan perasaan putus asa dan takut, yang menyebabkan para korban merasa terjebak dalam depresi. Bila terus berlanjut mungkin akan mengancam kesehatan mental seseorang.

Kurangnya Produktivitas

Jika memerhatikan bahwa dirmu bekerja lembur tetapi tidak melihat adanya hasil tambahan,mungkin saja pekerja yang berlebihan menghasilkan pengembalian negatif pada produktivitas.

Merasa Gelisah

Kecemasan sering terjadi pada seseorang yang bekerja berlebihan akibat stres, kurang tidur, dan menguras mental. Tak jarang juga, seseorang gelisah karena memikirkan pekerjaan yang harus diselesaikan esok hari. Sesuatu yang belum pasti terjadi juga membuat seseorang merasa lebih cemas.

Dampak Overworking

Perkembangan teknologi tampaknya membuat tugas sehari-hari menjadi semakin mudah. Tetapi tanpa disadari teknologi mendorong kita semua untuk bekerja lebih keras lagi. Tentu kerja keras itu sesuatu yang hebat, tetapi apa yang terjadi ketika hal itu membuat hidup kita tidak seimbang?

Terlalu banyak pekerjaan dikaitkan dengan berkurangnya produktivitas seseorang yang berdampak pada kesejahteraan tempat kerja. Pekerjaan tidak seharusnya mengorbankan kesehatan mental dan fisik kita. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bagaimana terlalu banyak bekerja dan stres yang terjadi kemudian, dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan yang kurang baik. Berikut ini beberapa dampak dari overworking yang dialami oleh seseorang.

Berdampak Pada Pola Tidur

Dalam laporan studi kolektif yang diterbitkan oleh Harvard Business Review, hasilnya menunjukkan bahwa terlalu banyak bekerja dapat berdampak signifikan terhadap tidur seseorang. Hal ini bisa terjadi akibat dari stres, paparan yang berlebihan pada layar komputer, mengonsumsi zat perangsang yang mengandung kafein atau amfetamin, atau sekedar mengurangi waktu tidur, seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan. Intinya adalah tidur merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran.

Berdampak Kesehatan Jantung

Penelitian dari studi London menemukan bahwa mereka yang bekerja 3 jam lebih atau lebih lama per hari dari normal 7 jam, memiliki resiko lebih tinggi dari masalah jantung. Masalah-masalah ini termasuk kematian karena penyakit jantung dan serangan jantung.

Memengaruhi Mental Seseorang

Banyak yang mengatakan tentang bagaimana pandangan mental seseorang memengaruhi pekerjaannya. Sekain itu, pekerja adalah kolaborator yang lebih efektif ketika mereka bahagia. Bekerja hingga kelelahan dapat meningkatkan kemungkinan seseorang melakukan kesalahan seperti memasukkan data yang salah atau mengatur waktunya dengan buruk.

Terlalu Buruk untuk Bisnis

Terlalu banyak bekerja ternyata buruk untuk bisnis. Karyawan yang terlalu banyak bekerja terkait dengan kebiasaan tidur yang buruk, yang akhirnya menyebabkan tingkat absensi yang tinggi, penurunan produktivitas dan meningkatnya biaya asuransi kesehatan.

Jika mengalami overworking dan dapat mengganggu segi kesehatan baik fisik atau mental, baiknya bicarakan hal ini dengan atasan. Cari solusi tepat untuk memecahkan persoalan ini.

#Changemaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading