Sukses

Lifestyle

Koma 10 Hari yang Mengubah Hidup Perempuan Ini

Fimela.com, Jakarta Brooke Knisley jatuh dari pohon dengan ketinggian sekitar 25 kaki pada tahun 2015 dan mengalami koma. Sebelum kejadian tersebut, Brooke adalah seorang pemabuk yang mengonsumsi minuman keras setiap hari.

Kebiasaan tersebut telah Brooke lakukan sejak berusia 14 tahun. Di hari ia terjatuh dari pohon, Brooke dan teman-temannya sedang berada di kampus Santa Cruz, Universitas California.

Brooke dinyatakan koma dengan banyak alat vital yang dipasangkan di tubuhnya untuk memantau keadaannya setiap saat ketika dirawat di Santa Clara Valley Medical Center, San Jose, California. Brooke mengalami cedera otak traumatis parah yang mempengaruhi hampir setiap aspek tubuhnya.

Ada kerusakan di lobus oksipital yang membuat Brooke mengalami diplopia atau penglihatan ganda dan membutuhkan operasi otot mata. Tidak hanya itu, setelah bangun dari koma, Brooke juga mengalami cedera aksonal difus, berkurangnyaa keterampilan motorik halus, kekuatan mencengkeram, tubuh mengalami masalah dalam mengatur suhu, dan ketidakmampuan mengingat sesuatu dalam waktu lama dan mengontrol tawa.

 

Brooke bangun dari koma dan menjalani terapi

Setelah bangun dari koma, Brooke berusaha mempelajari kembali segala hal, mulai dari meningkatkan daya ingat hingga melatih kekuatan tubuh. Brooke kesulitan mengontrol tawa dan ingatan akan orang-orang yang ditemuinya.

Brooke juga mengidap C. diff yang sangat menular dan umum terjadi di lingkungan rumah sakit. Pasien akan diminta untuk mengonsumsi antibiotik keras untuk mengobatinya.

Walaupun telah dirawat dan C. diff sudah bisa diatasi, kesehatan usus dan pencernaan Brooke menurun, ia kehilangan banyak berat badannya. Setelah 1 bulan berada di rumah sakit, Brooke pulang ke rumah orangtuanya di San Diego.

Ia harus mengikuti program perawatan cedera otak selama 5 hari dalam seminggu, 8 jam dalam sehari. Ia berlatih menulis, melihat, dan berjalan.

Setelah 2,5 bulan, Brooke hanya diharuskan hadir selama 3 hari dalam seminggu dan bisa berjalan tanpa kruk. Dalam 4 bulan, Brooke bahkan berhasil menyelesaikan pembelajaran terakhirnya untuk mendapatkan gelar sarjana di perguruan tingginya.

Brooke lebih bahagia setelah bangun dari koma

Di musim panas tahun 2016, Brooke diberitahu bahwa ia pulih dengan sangat cepat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, 52% orang yang menderita cedera otak traumatis parah akan mengalami penurunan kondisi tubuh atau meninggal dalam rentang waktu 5 tahun.

 

 

Brooke memang terlihat baik-baik saja, masalahnya adalah kamu tidak dapat mengetahui seseorang cedera otak hanya dengan melihatnya saja. Tubuh Brooke tidak mendengarkan otaknya dengan baik.

Namun, itu tidak menghalangi Brooke. Ia mulai bekerja sebagai asisten produksi di penerbit akademis, berpergian sendirian, bahkan mendaftarkan diri ke sekolah pascasarjana.

Depresinya telah teratasi, sekarang ia sudah sadar dari koma, orang-orang di sekitarnya menghormati dan memahami keterbatasannya. Brooke jauh lebih bahagia saat ini, daripada ketika sebelum ia terjatuh dari pohon.

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading