Sukses

Lifestyle

47 Ribu Pesan yang Berujung pada Kasus Bunuh Diri Tragis

Fimela.com, Jakarta Pihak jaksa Amerika Serikat mengatakan Inyoung Young secara verbal, fisik, dan psikologis melakukan kekerasan terhadap kekasihnya, Alexander Urtula selama 18 bulan menjalin hubungan. Mantan mahasiswi Boston College ini didakwa dengan penghilangan nyawa dengan kelalaian (involuntary manslaughter) atas kasus bunuh diri Urtula. Hal ini berkaitan dengan 47.000 pesan teks yang You kirimkan terhadap Urtula selama dua bulan sebelum Urtula akhirnya bunuh diri.

Melansir laman scmp.com (29/10/2019), pengacara Suffolk District, Rachael Rollins dalam konferensi berita mengungkapkan bahwa You (21 tahun) mengirimkan lebih dari 47.000 pesan teks dalam dua bulan terakhir hubungannya dengan Urtula. Dalam pesan-pesan tersebut terdapat pula kalimat seperti "sana bunuh diri saja" atau "mati saja kau". You juga mengikuti Urtula dan lokasinya dekat dengannya saat Urtula melompat untuk bunuh diri pada tanggal 20 Mei 2019.

"Banyak pesan yang menampilkan dinamikan kekuatan dalam hubungan di mana Nn. You membuat desakan dan ancaman dengan pemahaman bahwa dia punya kontrol besar dan sepenuhnya terhadap Tn. Urtula secara mental dan emosional," papar Rollins.

You mengucilkan Urtula dari teman-teman dan keluarganya. Dia pun tahu bahwa Urtula menderita depresi dan ingin bunuh diri karena tindak kekerasan yang ia lakukan. You sudah kembali ke Korea Selatan dan pihak jaksa pada bulan Oktober 2019 sedang berusaha mencari cara untuk membawanya kembali ke Amerika Serikat.

Semasa hidupnya, Urtula berkuliah di jurusan Biologi dan bekerja sebagai peneliti di sebuah rumah sakit di New York, begitu paparan juru bicara Boston College, Jack Dunn. Urtula juga aktif di Philippine Society of Boston College, sebuah organisasi yang beranggotakan mahasiswa Filipina-Amerika.

 

 

Jangan Sampai Pesan Teks dan Panggilan Telepon Menggiring Seseorang untuk Bunuh Diri

Kasus You ini mirip dengan kasus seorang perempuan Massachusetts, Michelle Carter yang dihukum 15 bulan pencara setelah dia dinyatakan bersalah pada 2017 atas penghilangan nyawa dengan kelalaian karena menggunakan pesan teks dan panggilan telepon untuk mendesak kekasihnya, Conrad Roy, bunuh diri pada tahun 2014. Rollins mengakui adanya kemiripan kedua kasus tersebut. Namun, pada kasus You ini agak berbeda atas tindakan You yang punya kendali sepenuhnya terhadap Urtula.

Ada hal penting yang perlu kita garisbawahi terkait kasus ini. Terkait pesan teks dan panggilan telepon yang kita tujukan terhadap seseorang, kita sebaiknya tetap memerhatikan isinya. Tidak perlu sampai meneror atau melontarkan kata-kata yang mengarah ke bunuh diri. Jangan sampai komunikasi yang kita bangun dengan seseorang malah membuat seseorang itu bunuh diri. Apalagi dalam menjalin sebuah hubungan, tindak kekerasan baik secara verbal, fisik, maupun emosional benar-benar perlu dihindari. Termasuk jika kita punya pasangan yang melakukan kekerasan terhadap kita, maka ada baiknya untuk segera mencari pertolongan demi kebaikan dan keselamatan diri kita.

 

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading