Sukses

Lifestyle

Kawat Malah Bikin Gigi Maju?

Tren kawat gigi sedang marak beberapa tahun belakangan ini. Karet warna-warni yang memagari barisan gigi atas dan bawah bisa bikin penampilan kamu semakin trendi. Akibatnya, nggak sedikit orang yang rela merogoh koceknya untuk memasang kawat gigi, padahal belum tentu butuh.

"Pemasangan behel atau kawat gigi sebenarnya bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi pengunyahan. Gigi punya kaidah medis sendiri, mereka akan memilih posisi yang tepat saat harus bekerja. Dan akibat dari perbaikan kaidah medis gigi juga akan berdampak pada estetika gigi si pasien, alias tampilan wajah. Tapi, sayangnya kebanyakan orang menjadikan faktor estetika sebagai alasan utama pemasangan kawat gigi dan mengesampingkan alasan kesehatan," drg. Indri Yulliana, Sp. Ort. menjelaskan.

Merebaknya tren kawat gigi membuat permintaan pemasangan kawat gigi semakin meningkat. Meningkatnya permintaan konsumen terhadap pemasangan kawat gigi, membuat tukang gigi pinggir jalan pun mencantumkan satu lagi keahlian pada plang "praktik", ahli pasang kawat gigi. Dan saat ini, klinik-klinik pinggir jalan ini pun semakin menjamur dan mudah ditemukan. Ini membuktikan bahwa kehadiran mereka cukup diminati oleh masyarakat.

Perlengkapan perawatan gigi

Anggi yang berusia 20 tahun adalah salah satu pasien klinik pinggir jalan yang melakukan pemasangan kawat gigi. "Sebenarnya gigi saya memang berantakan, tapi itu nggak terlalu bermasalah. Yang pasti alasan utama saya memasang kawat gigi ya cuma buat gaya. Nggak sampai 1 juta, saya udah bisa pasang behel," ujarnya sambil tertawa.

Bahaya nggak sih bikin "pagar gigi" di pinggir jalan? "Pemasangan kawat gigi di pinggir jalan bisa jadi berbahaya. Apa kamu mau gigimu yang awalnya nggak maju malah jadi tonggos saat pakai kawat gigi? Tukang gigi pinggir jalan memasang kawat pada gigi tanpa perhitungan. Apa kamu tahu lem apa yang mereka gunakan? Seberapa kencang ikatan karet yang diperlukan? Bahkan, mereka pun pasti nggak tahu kalau tekanan pin pada tiap gigi berbeda," drg. Indri Yulliana, Sp. Ort. kembali menjelaskan.

Banyak nggak sih kasus "malpraktik" dokter gigi pinggir jalan dan apa efek jangka panjangnya? "Saya sudah menerima beberapa pasien kasus malpraktik ini sejak tahun 2009. Kasus yang saya tangani lumayan banyak dan yang paling parah adalah terjadinya pergeseran engsel rahang karena pemasangan kawat gigi yang sembarangan. Jika sudah seperti ini, kemungkinan kecil sekali rahang bisa kembali ke posisi semula, kalaupun bisa akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Kemudian, gigi atas yang jadi tonggos atau gigi atas yang malah menjorok ke dalam merupakan kasus yang umum ditemui pada pasien-pasien seperti ini," ujar drg. Indri sambil menunjukkan bentuk anatomi mulut pada tim FIMELA.com.

Nah, setelah melihat efek tersebut di atas apa kamu berniat untuk coba-coba jadi pasien gigi pinggir jalan? Atau apa mungkin kamu pernah menjumpai pengalaman mengerikan yang sama dengan cerita di atas? Share with us...

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading