Sukses

Lifestyle

Cerita Cinta Penderita Schizophrenia

Siapapun berhak untuk dicintai dan mencintai. Setuju kan, Ladies? Termasuk mereka yang sedang menderita penyakit mental seperti schizophrenia.

Seperti dilansir edition.cnn.com, ada sebuah kisah nyata dari Meksiko tentang sepasang kekasih penderita schizophrenia yang saling jatuh cinta dan berbagi kebahagiaan sekaligus penderitaannya bersama. Mereka adalah Carlos dan Adriana.

Sepuluh tahun yang lalu mereka divonis menderita schizophrenia dan hidup mereka masing-masing berubah. Dan akhirnya dipertemukan dalam grup terapi (terapi yang mempertemukan sesama penderita untuk saling bercerita dan mendukung).

Adriana adalah wanita yang tertutup dan terdiagnosa mengalami schizophrenia saat berumur 33 tahun. Dia berkata bahwa schizophrenia membuatnya tidak peduli lagi terhadap kebersihan diri, memakai pakaian yang tidak cocok untuk usianya, dan mengalami depresi. Sampai akhirnya ayahnya membawanya ke dokter.

Sedangkan schizophrenia Carlos diawali ketika dia pingsan saat bekerjapada tahun 2000. Dia tidak pernah menyangka kejadian tersebut adalah gejala dari schizophrenia. Sejak saat itu, dia mulai mengalami delusi tentang penganiayaan, merasa tertekan, paranoid, dan sangat menderita.

Saat itu Carlos telah menikah, tapi setelah mengetahui keadaannya, istrinya tidak sanggup menerima keadaan tersebut dan memutuskan untuk meninggalkannya. Istrinya bahkan tidak mengizinkan Carlos untuk menemui anak-anaknya.

Tapi takdir pun berkata lain, dibalik semua penderitaan yang dialaminya, akhirnya Carlos bertemu dengan Adriana, yang walaupun memiliki kekurangan seperti dirinya, namun bisa mengerti dan menerima keadaannya. Mereka bisa saling menguatkan dan bercerita tanpa harus takut ataupun malu.

Oleh: Asizah

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading