Kelainan Seksual III: Gerontophilia

Ladies, berhubungan seksual muncul sebagai hasil dari interaksi dengan diri sendiri, faktor lingkungan, kognitif, dan biologis. Sebagaian orang orientasi seksual muncul pada saat masa kecil. Dewasa ini menyebutkan faktor biologis, hormonal dan genetis juga mempengaruhi orientasi seksual seseorang. Tetapi sebagian orang lagi terbukti orientasi seksual seseorang terbentuk pada saat masa remaja.

Bicara tentang hubungan seksual, banyak aktivitas seksual yang ditempuh seseorang untuk mendapatkan kenikmatan seksual dengan tidak sewajarnya. Biasanya, cara yang digunakan oleh orang tersebut adalah menggunakan obyek seks yang tidak wajar. Penyebab terjadinya kelainan ini bersifat psikologis atau kejiwaan, seperti pengalaman sewaktu kecil, dari lingkungan pergaulan, dan faktor genetik. Salah satunya ialah gerontopilia.

Gerontopilia adalah suatu perilaku penyimpangan seksual dimana orang tersebut jatuh cinta dan mencari kepuasan seksual kepada orang yang sudah berusia lanjut (nenek-nenek atau kakek-kakek). Keluhan awalnya adalah merasa impoten bila menghadapi istri/suami sebagai pasangan hidupnya, karena merasa tidak tertarik lagi.

Dijelaskan pada situs forensicpsychiatry.ca, bahwa seseorang yang mengalami kelainan gerontopilia gairah seksualnya kepada pasangan yang sebenarnya justru bisa bangkit lagi jika mereka telah bertemu dengan idamannya di mana pasangnnya itu sudah berusia lanjut.

Kasus kelainan gerontopilia mungkin jarang terdapat dalam masyarakat karena umumnya si pelaku malu untuk berkonsultasi ke ahli, dan tidak jarang mereka adalah anggota masyarakat biasa yang juga memiliki keluarga serta dapat menjalankan tugas-tugas hidupnya secara normal bahkan kadang-kadang mereka dikenal sebagai orang-orang yang berhasil atau sukses dalam karirnya. Meski jarang ditemukan, tidaklah berarti bahwa kasus tersebut tidak ada dalam masyarakat Indonesia.

Oleh: Ismaya Indri Astuti