Sukses

Lifestyle

Tradisi Memotong Klitoris di Suku Pitta Patta, Australia

Mungkin terasa sangat ngilu ketika Anda membaca judul di atas, Ladies. Namun begitulah adanya, hal ini terjadi pada suku Pitta Patta Australia. Dilansir dari fgcdailynews.blogspot.com, suku Pitta Patta memiliki tradisi yang sangat mengerikan, Ladies.

Tradisi memotong klitoris dan labio minor sudah ada sejak dahulu kala. Sama halnya dengan sunat, namun yang terjadi ini bukanlah pada pria, melainkan pada wanita. Hal ini dilakukan ketika seorang gadis telah memasuki masa pubertas.

Ritual ini akan terlihat sangat keji, seorang kepala suku akan merobek Miss.V seorang gadis yang sudah mulai dewasa saat mengalami menstruasi pertama kalinya. Ritual ini akan disaksikan oleh seluruh masyarakat suku tersebut. Kepala suku tersebut akan merobek dengan cara memasukkan ketiga jari tangannya yang diikat dengan senar atau pisau batu.

Setelah itu gadis tersebut diwajibkan untuk bercinta dengan beberapa remaja pria. Ritual ini dilakukan sebagai tanda bahwa seorang gadis telah memasuki fase dewasa. Bagaimana tidak mengerikan, Ladies. Tradisi ini telah menghantui setiap anak perempuan yang berumur mulai dari 10 tahun. Mereka harus mempersiapkan diri untuk menjalani ritual ini.

Pada beberapa kasus, mereka tidak hanya memotong labio minor dan klitoris saja, namun labio mayora juga diambil habis. Sehingga hanya menyisakan dua lubang kecil pada Miss,V mereka. Lubang untuk saluran buang air kecil dan untuk menstruasi saja. Tentu saja ritual ini akan dilakukan begitu saja tanpa adanya obat bius, Ladies.

Apakah Anda bisa membayangkan bagaimana rasa sakitnya? Mengerikan bukan?

Oleh: Larasati Zuhro

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading