Romawi Kuno Asal Usul ciuman Bibir?

Ladies, pernah bertanya-tanya dalam hati kenapa kok berciuman bibir adalah hal yang lumrah dilakukan sepasang kekasih? Kalau ditelusuri nih, ladies, ternyata kebudayaan kuno yang paling memperhatikan soal ciuman adalah Romawi Kuno!

Menurut discovery.com, kebiasaan berciuman di masyarakat Romawi kuno berawal saat Alexander Agung menginvasi India. Teks tertua yang menuliskan tentang berciuman adalah Vatsyayana Kamasutram, sehingga banyak antropolog yang berteori bahwa Alexander Agung mempelajarinya saat menyerang India.

Kebiasaan ini lalu menyebar luas dan bertahan hingga sekarang. Bangsa Romawi Kuno terpengaruh oleh kebiasaan berciuman yang dilakukan oleh Alexander Agung.

Di jaman kuno itu, Bangsa Romawi mengenali dua jenis ciuman bibir. Yang pertama adalah Abasium, yaitu ciuman bibir hanya pada permukaan bibir saja. Yang ke dua adalah asavolium, yaitu ciuman bibir yang biasa menjadi pemanasan saat hendak bercinta.

Tak hanya itu, Ladies. Ternyata ciuman di Jaman Aleksander Agung juga menjadi strategi politik Romawi. Bagaimana bisa? Di jaman itu, berciuman dianggap sebagai ungkapan cinta kasih yang tidak dimiliki oleh bangsa barbar.

Jadi, berciuman adalah pembeda Bangsa Romawi dengan bangsa yang bukan Romawi. Dengan berciuman, Bangsa Romawi menganggap bahwa mereka lebih beradab dan lebih mengenal Cinta Kasih daripada Bangsa lain selain Romawi.

Karena berciuman adalah budaya warisan Romawi Kuno, maka seluruh Eropa pun mengadopsi kebiasaan berciuman itu. Kenapa? Kekaisaran Romawi pada puncak kejayaannya di tahun 117 Masehi, menguasai banyak daerah di Eropa. Daerah-daerah itu adalah Kepulauan Inggris (Britania Raya), Spanyol, dan daratan Gallia (Prancis).

Di daerah jajahan Romawi itulah, kebiasaan berciuman akhirnya dipertahankan. Pada perkembangannya, kebiasaan berciuman ini dipakai sebagai ungkapan Cinta sepasang pengantin pada upacara pernikahan di Eropa.

Nah, Ladies. Menarik bukan? Kunjungi terus situs kesayangan ini ya.

Oleh: Sahirul Taufiqurrahman