Sukses

Lifestyle

Seks Medieval, Kegiatan Aktif-Pasif

Dari perspektif wanita modern, Anda mungkin akan menganggap bahwa persoalan seksualitas di zaman Abad Pertengahan ini tidak masuk akal. Namun, tidak sedikit lho hal-hal menarik yang bisa Anda pelajari dari sini. Meskipun hal-hal yang berbau pada masa ini adalah hal privat dan tidak patut untuk diekspos, history.ac.uk telah mencoba memberi gambaran pada Anda bagaimana anggapan masyarakat medieval tentang seksualitas.

Ladies, menurut Anda, apa yang menyebabkan kenikmatan timbul ketika Anda sedang bercinta dengan suami? Syaraf-syaraf di sepanjang dinding Miss V kah? Nah, Ladies, ternyata masyarakat medieval tidak beranggapan demikian, lho.

Mereka percaya, bahwa cairan semen laki-laki lah yang membuat seorang wanita bisa merasakan kenikmatan di kala bercinta. Dengan kata lain, wanita tidak mampu mencapai kenikmatan tanpa cairan semen seorang wanita. Artinya Ladies, masyarakat ini tidak percaya bahwa wanita pun mempunyai reseptor seksual dan bisa orgasme.

Wanita pun harus bersikap pasif dan tunduk, karena yang boleh aktif secara seksual hanyalah laki-laki. Hal ini Ladies, dikarenakan oleh pengertian ikatan cinta antara pasangan yang berbeda dengan pengertian kita sekarang.

Menurut pemahaman masyarakat medieval, hubungan intim suami istri hanyalah suatu aktivitas transitif. Yaitu, sesuatu yang dilakukan seseorang pada orang lain, bukan sebagai aksi yang mutual. Artinya ya, itu tadi Ladies, ada pihak yang aktif dan pasif. Apakah Anda juga berpendapat sama, Ladies?

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading