Sukses

Lifestyle

Kontroversi Conversion Therapy

Dear Ladies, keberadaan kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT memang masih belum dapat diterima bagi seluruh masyarkat di seluruh dunia. Bahkan, menurut sebuah artikel dari HuffingtonPost.com memberitakan bahwa orang yang berasal dari kaum LGBT mempunyai kecenderungan bunuh diri lebih tinggi dari pada mereka yang heteroseksual.

Tidak hanya itu, artikel dari situs tersebut juga menunjukkan fakta bahwa kaum LGBT yang tidak diterima oleh keluarga mereka mempunyai kecenderungan untuk bunuh diri delapan kali lebih besar daripada mereka yang diterima oleh keluarganya.

Oleh karena itu, tidak sedikit orang LGBT yang ingin mengubah dirinya menjadi seorang yang heteroseksual. Ada banyak sekali cara yang dipercaya dapat “menyembuhkan" homoseksualitas seseorang, dan Conversion Therapy adalah satu di antaranya.

Seperti yang dikutip dari situs WikiPedia.com, Conversion Therapy adalah semacam terapi perawatan pseudo-scientific yang bertujuan untuk merubah orientasi seseorang dari homoseksual menjadi heteroseksual. Meskipun dipercaya sebagai cara pengobatan homoseskualitas yang ampuh, namun belum ada bukti medis yang dapat membuktikan keberhasilan metode ini.

Conversion Therapy telah menjadi kontroversi di negara Amerika dan beberapa negara lainnya karena hal semacam ini dituduh sebagai alat untuk merendahkan kaum LGBT.

Bahkan, senada dengan mereka yang kontra dengan metode ini, Asosiasi Psikeater Amerika atau APA juga melarang penggunaan metode ini. Alasannya, homoseksualitas bukanlah sebuah penyakit mental yang dapat disembuhkan dengan cara ini.

 

Oleh: Nicko Putra Witjatmoko

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading