Sukses

Lifestyle

Pengalaman di Masa Lalu adalah Bagian dari Proses Pendewasaan Diri

Fimela.com, Jakarta Tahun baru, diri yang baru. Di antara kita pasti punya pengalaman tak terlupakan soal berusaha menjadi seseorang yang lebih baik. Mulai dari usaha untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan, menjalin hubungan, meraih impian, dan sebagainya. Ada perubahan yang ingin atau mungkin sudah pernah kita lakukan demi menjadi pribadi yang baru. Seperti kisah Sahabat Fimela yang diikutsertakan dalam Lomba Change the Old Me: Saatnya Berubah Menjadi Lebih Baik ini.

***

Oleh: Ni Kadek Yeni - Surabaya

Saya bukanlah seorang wanita yang bisa dikatakan matang atau sukses di usia sudah menginjak 26 tahun dan sejujurnya saya masih menikmati masa setengah matang saya dengan hal- hal yang selalu diinginkan semua wanita zaman sekarang. Mulai dari pergi ke mall, makan enak, hangout setiap hari, pasang story yang bagus atau hanya sekadar pesan semua yang berbau online shopping. Kadang saya berpikir apa sih yang saya cari? Dan pertanyaan itu selalu tenggelam bersama dengan kehidupan saya di kota besar yang gemerlap dan tentunya selalu sukses membuat saya terpana, lupa, dan hilang.

Menyalahkan masa lalu terkadang percuma. Saya yang terlahir dari keluarga sederhana dan tumbuh tanpa orangtua ketika mereka meninggal sejak saya berumur 8 tahun. Apa yang bisa dipahami oleh anak kecil usia 8 tahun? Mungkin hanya mengira mereka pergi berlayar dan akan kembali tapi terlalu mustahil tidak seperti cerita dongeng yang selalu saya baca. Perjuangan yang tidak mudah terkadang sangat rapuh, perhatian, dan kasih sayang hilang bersama dengan masa lalu yang semakin terkubur, mencari pelarian terkadang cara terbaik untuk bahagia.

Masa muda masa semua orang selalu takut akan melalui masa pendewasaan ini atau mereka terlalu khawatir akan menjadi tua. Bagi saya masa muda adalah masa ini, saat ini dan detik ini saya selalu memberi asupan yang baik bukan hanya untuk perut saya tetapi, jiwa dan pikiran saya.

Masa lalu dan perjalanan panjang adalah sejarah hidup dan saya tahu bahwa semua sejarah punya arti sendiri selama kita masih menikmati masa muda sebagai proses pendewasaan. Tentunya saya pun ingin menjadi wanita dewasa yang baik dan berpikir baik pula. Perjalanan hidup saya hingga saat ini tak terlepas dari semua orang yang selalu memberi energi positif dan memberi senyuman bahkan wadah di saat saya butuh seseorang tapi itu semua bukan jaminan bahwa kesadaran kita akan mengubah masa depan.

Menata Hidup

Saya pernah membaca sebuah slogan mengatakan, “Tua itu pasti, muda hanya sekali." Terkadang kita lupa bahwa masa muda itu bukan hanya masa di mana kita harus pergi ke klub lalu masalah hilang. Menurut saya jalan terbaik adalah belajar dari sejarah dan masa lalu kita. Saya bukan orang sempurna tapi saya bisa lebih baik, saya bukan orang sukses tapi saya menghargai proses saya juga bukan orang kaya tapi saya merasa cukup apa yang kita dapatkan.

Impian saya ingin travelling keliling dunia memang terlalu tinggi tapi tidak masalah saya sudah menapaki dua negara. Lumayan untuk pemula, kecintaan saya akan alam menjadi saluran emosi saya sekarang. Susah dan bahagia terkadang alam memberi saya aroma yang berbeda dan lebih tepatnya perkotaan sekarang membuat saya pusing entahlah mungkin hanya bosan dengan keramaian.

Menata kembali luka lama dan mulai berdamai dengan keadaan harusnya mulai saya bangun sejak dulu. Namun, tidak akan ada kata terlambat buat saya pencapaian saya sampai detik ini sudah cukup membuat saya sedikit waras setidaknya tidak terlalu stres. Kesedihan dan kebahagiaan kita yang ciptakan dan selama pikiran kita selalu baik maka hal baik akan terjadi.

Melewati masa muda yang bahagia dan sukses adalah idaman semua orang tapi berbahagialah kita semua yang masih punya kesempatan untuk mengukir cerita dan kenangan baik di masa ini, karena tidak semua punya kesempatan yang sama. Saya bersyukur menjadi “saya” di mana hal-hal baik akan mulai datang, kebahagiaan kecil yang membuat saya semakin bersemangat tentunya semakin menyadarkan saya bahwa masa lalu saya bukan jaminan masa depan saya setidaknya saya masih terus mencoba sampai kapan pun. Setuju?

#GrowFearless with FIMELA

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading