Sukses

Lifestyle

Berani Berubah: Meninggalkan Karier untuk Sang Anak, Alindi Nayanggita Temukan Kebahagiaan Ganda

Fimela.com, Jakarta Menjadi seorang perempuan tentu tidaklah mudah. Apalagi jika ia sudah berkeluarga. Antara karier dan rumah tangga selalu ada tantangannya. Bahkan terkadang, keduanya tidak berjalan mulus, sehingga kita dihadapi dengan sebuah pilihan.

Hal ini dialami oleh Alindi Nayanggita. Sosoknya kini dikenal sebagai seorang insruktur yoga barre di sejumlah pusat kebugaran ternama di Jakarta. Ternyata, ada cerita tersendiri di balik kesuksesannya kini menjadi seorang instruktur.

Berbincang secara online dengan Tim Fimela.com, Alindi menceritakan kisah yang ia alami hingga akhirnya menempatkan posisi dirinya seperti sekarang ini. Alindi adalah seorang wanita karier di sebuah perusahaan market research ternama selama 8,5 tahun.

Namun di puncak kariernya, ia dihadapi dengan kondisi sang buah hati yang perlu mendapat perhatian lebih. Alindi menyadari ada yang tak biasa dari perkembangan sang anak. Di usia 2 tahun, buah hatinya, Tara, mengalami gangguan perkembangan komunikasi yang berbeda dari anak-anak seusianya. 

Mencari tahu apa yang dialami sang buah hati

Ia pun dengan cepat mencari tahu apa yang terjadi pada anaknya. Mengunjungi 5 dokter anak, mereka memiliki diaganosa yang berbeda-beda. Tiga diantaranya menyebutkan jika sang anak mengalami speech delay, atau dikenal dengan lambat berbicara. Dua diantaranya menyebutkan jika sang anak masuk kategori spektrum light hingga medium.

Di kondisi yang tidak pasti, Alinda mengambil sikap tegas. Ia merasa perannya sebagai ibu sangatlah penting dalam perkembangan sang anak. Hingga akhirnya, ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus untuk membantu tumbuh kembang sang anak.

"Sebagai seorang ibu rasanya sangat terpanggil untuk benar-benar fokus pada perkembangan Tara." Ungkap Alindi. Akhirnya ia mengundurkan diri dan mulai mencari solusi untuk buah hatinya.

Mendampingi setiap saat

Alindi bercerita jika ia mengikuti ragam seminar hingga menemani Tara untuk terapi hampir setiap hari. Bahkan ia juga terus melatih sang anak di rumah agar kemampuan bicaranya semakin baik.

Menurut Alindi, hal ini tentu harus dimanfaatkan dengan cepat dan sebaik mungkin. Mengingat perkembangan anak yang cepat, ia juga tak ingin telat dalam menangani kebutuhan Tara.

Singkat cerita, Alindi terus mendampingi Tara secara intensif selama 6 bulan untuk sekolah, terapi, dan terapi di rumah. Hingga akhirnya, rutinitas sudah terbentuk dan Alindi mulai memiliki waktu luang untuk dirinya.

Memiliki passion baru

Untuk mencari kegiatan di tengah rutinitasnya, maka aktivitas yang dilakukan adalah berolahraga. Kebetulan sang kakak memiliki sebuah studio olahraga yang tak jauh dari rumahnya, di kawasan Bintaro.

Dari sekian banyak kelas yang dicoba, akhirnya Yoga Barre menjadi jenis olahraga yang nyaman ia lakukan. Ketertarikannya dengan yoga barre tak sebatas itu saja, bahkan ia ingin mengetahui lebih banyak hingga memutuskan untuk mengambil sertifikasi di Bali selama 3 hari agar ia bisa mengajar.

Beruntungnya, kesempatan datang dari sang kakak di mana menawarkan dirinya untuk mengisi slot. Mengajar yoga barre rupanya mampu menimbulkan kebahagiaan untuk dirinya. Walau terkadang lelah, namun saat sudah masuk di kelas dan bertemu dengan banyak orang, ia merasakan energinya kembali terisi.

"Mengajar ternyata bsa membantu untuk me-recharge energi. Bahkan bisa dibilang ini adalah me time yang aku lakukan." Cerita Alindi.

Kini di usia Tara yang sudah menginjak 5,5 tahun, perkembangannya juga semakin baik. Alindi masih terus fokus dengan sang anak di samping kesibukannya menjadi seorang instruktur yoga barre.

Baginya kini, ia merasakan kebahagiaan teramat sangat. Karena jika ia tidak mengambil keputusan yang tepat seperti yang ia ambil, tentu ia tidak bisa menjadikan hobi sebagai pekerjaan sampingan yang menyenangkan seperti saat ini di samping tugas utamanya sebagai seorang ibu.

Dengan apa yang ia alami saat ini, Alindi berpesan kepada para ibu yang sedang berjuang dengan kondisi anak yang dihadapi, ia mengingatkan jika fokuslah pada keluarga dan anak. Jangan terjebak dengan apa yang orang katakan, dan di saat ada yang janggal dengan tumbuh kembang aanak, berusahalah untuk menerima dan mencari solusi dengan segera sehingga anak akan mendapatkan yang terbaik dan tak ada penyesalan di kemudian hari.

 

#ChangeMaker

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading