Sukses

Lifestyle

4 Fenomena Alam yang Pernah Terjadi di Gurun Sahara

Fimela.com, Jakarta Gurun Sahara dikenal sebagai gurun pasir terbesar di dunia. Baru-baru ini, Gurun Sahara ramai dan menjadi viral di TikTok lantaran Google Maps sempat menampilkan foto lokasi Gurun Sahara yang salah.

Bukannya menampilkan foto gurun pasir, Google Maps justru menampilkan foto tidak senonoh seorang pria dan wanita ketika kita menggunakan kata kunci "Gurun Sahara". Ini merupakan ulah akun bernama Kevin Bending yang mengunggah foto tersebut.

Terlepas dari viralnya Gurun Sahara di TikTok, gurun pasir yang satu ini memang menyimpan beragam fenomena unik. Jika biasanya gurun pasir identik dengan udara panas, kering, dan gersang, Gurun Sahara pernah muncul salju hingga hutan lebat di dalamnya.

Penasaran seperti apa faktanya?

 

1. Salju di 2022

Mengutip dari Daily Mail, salju pernah terbentuk di Gurun Sahara pada Januari 2022. Foto salju di Gurun Sahara ini ditangkap oleh fotografer Karim Bouchetata di kota Ain Sefra di barat laut Aljazair.

Kala itu tingkat merkuri di Aljazair anjlok ke -2 derajat Celsius. Es menciptakan pola di pasir setelah daerah itu terlihat adanya percikan salju yang turun.

Turunnya debu salju ini merupakan kelima kalinya dalam 42 tahun terakhir. Kejadian sebelumnya terjadi pada 1979, 2016, 2018, dan 2021. Ain Sefra sendiri dikenal sebagai The Gateway to the Desert yang terletak di 3,000 kaki di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh Pegunungan Atlas.

 

2. Hutan Lebat

Siapa sangka gurun yang identik dengan tempat yang kering, gersang, dan panas itu memiliki hutan lebat di dalamnya? Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Science Advance, gurun Sahara pernah mengalami periode basah ekitar 8.000 tahun lalu. Ini menunjukkan Gurun Sahara merupakan daerah subur dan hijau pada dahulu kala.

Peneliti di Universitty of Arizona menemukan adanya pola curah hujan selama 6.000 tahun di Sahara. Di mana Gurun Sahara pernah memiliki curah hujan 10 kali lipat lebih banyak dari saat ini.

 

3. Dialiri dua sungai

Meski dikenal dengan daerah gersang yang langka air, Gurun Sahara memiliki dua sungai besar, yakni Sungai Nil dan Niger. Setidaknya ada 20 sungai musiman yang menjadi sumber air untuk lebih dari 90 oasis di seluruh wilayah gurun.

Otoritas pengelolaan air memperkirakan akuifer di Sahara merupakan akuifer fosil yang menyimpan cadangan air yang terakumulasi di bawah iklim dan kondisi geologis yang berbeda di masa lalu. Khawatir akan sumber daya yang akhir, penelitian yang diterbitkan dalam Geophysical Research Letters pada 2013 menemukan akuifer ini masih diberi makan melalui hujan dan limpasan.

 

4. Bukit Pasir Bernyanyi

Tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke Gurun Sahara mengalami fenomena bukit pasir bernyanyi. Para peneliti pun belum menemukan penjelasan ilmiah atas fenomena tersebut hingga hari ini. Bukit pasir bernyanyi ini tidak sekadar mengeluarkan suara dari desiran pasir melainkan membentuk suara seperti orkestra.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading