Sukses

Lifestyle

Kapal Selam Wisata Titanic yang Bawa Orang Miliarder Hilang Kontak di Samudra Atlantik

Fimela.com, Jakarta Sebuah kapal selam yang dipakai wisatawan untuk melihat bangkai kapal Titanic dikabarkan hilang. Kapal selam bernama Titan yang dioperasikan Ocean Gate itu hilang kontak saat turun di Samudra Atlantik utara pada Minggu (18/16).

Kapal selam kecil berukuran mobil minivan tersebut menghilang sekitar 1 jam 45 menit usai menyelam menuju lokasi bangkai kapal Titanic. Diketahui, kapal tersebut dioperasikan menggunakan stik gaming logitech.

Laporan dari Rolling Stone, Departemen Pertahanan Nasional Kanada mengatakan sejumlah kapal sedang dalam perjalanan menuju lokasi. Sebuah kapal Angkatan Laut Kerajaan Kanada yang dilengkapi dengan ruangan terapi hiperbarik juga dilibatkan.

Kini, para tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk menemukan keberadaan kapal selam tersebut. Pasalnya persediaan oksigen yang tersisa pada kapal selam itu untuk menjelajahi bangkai titanic adalah kurang dari 30 jam.

 

Siapa Saja yang Ada di Dalam Kapal?

Total ada 5 orang penumpang di dalam kapal selam tersebut. Termasuk di dalamnya ada pengusaha terkemuka Pakistan Shahzada Dawood dan putranya, Suleman. Dawood adalah wakil ketua salah satu konglomerat terbesar di Pakistan, Engro Corporation, yang memiliki saham di bidang pupuk, manufaktur kendaraan, energi, dan teknologi digital.

Selain itu, ada juga miliarder asal Inggris bernama Hamish Harding. Hamish merupakan seorang pilot berusia 58 tahun, turis luar angkasa dan ketua Action Aviation. Sebelum turun ke dasar laut bersama kapal selam Titan tersebut, ia telah memposting di Instagram bahwa dia bangga bergabung dengan misi Titanic OceanGate.

Kemudian Paul-Henri Nargeolet, seorang penyelam Prancis dengan pengalaman puluhan tahun menjelajahi Titanic, ada di kapal itu, menurut keterangan pihak keluarga. Pendiri dan CEO OceanGate, Stockton Rush juga kemudian dikonfirmasi oleh perusahaan untuk bergabung.

Sementara Prancis mengatakan pihaknya mengirim kapal selam laut dalam untuk membantu pencarian penyelamatan, dengan sumber pemerintah mengatakan bahwa salah satu dari mereka adalah warga negara Prancis - penjelajah Prancis berusia 77 tahun Paul-Henri Nargeolet.

 

Tantangan yang Sulit

Simon Boxall, seorang akademisi oseanografi di University of Southampton, mengatakan kepada DW bahwa misi penyelamatan ini adalah tantangan yang sangat sulit.

Tantangannya adalah jarak yang jauh antara kapal selam dan pantai terdekat. Boxall menjelaskan bahwa tim penyelamat dapat menggunakan radar suara untuk menyapu dasar laut dalam upaya menemukan kapal selam, atau menggunakan kamera pada kendaraan tak berawak. 

"Dan, tentu saja, begitu mereka melakukannya, mereka masih punya masalah bagaimana mengembalikannya ke permukaan. Dan, Anda tahu, tidak apa-apa jika Anda punya waktu berbulan-bulan untuk melakukan ini. Mereka punya waktu dua hari untuk melakukan ini."

Boxall juga membahas tantangan yang mungkin dihadapi tim penyelamat dengan menemukan kapal selam di dasar laut yang dipenuhi reruntuhan Titanic. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading