Sukses

Lifestyle

Menilik Cara Berpakaian Perempuan Muslim

Fimela.com, Jakarta Perempuan dalam agama Islam sangat dilindungi dan tinggi derajatnya. Perempuan merupakan makhluk yang kuat karena bisa melakukan dan mengalami hal-hal yang tidak bisa dilakukan/dialami oleh laki-laki, seperti menstruasi, mengandung, melahirkan, menopause dan lainnya.

Maka dari itu, Islam sangat menjaga kehormatan perempuan dan demi menjaga kehormatan perempuan, Islam memiliki anjuran cara berpakaian bagi para muslimah. Cara berpakaian ini diatur agar perempuan senantiasan terjaga dan selalu berada dalam kemuliaan. Dalam Islam, fungsi utama pakaian adalah menutup aurat sebagaimana tercantum dalam surah al-A’raf [7]: 26

يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا

“Hai anak Adam, Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan.”

Sebagai perempuan yang memiliki keindahan, hendaknya mampu menjaga keindahan tersebut dari orang yang tidak berhak melihatnya kecuali pada muhrimnya nanti. Setiap perempuan bahkan rentan terhadap fitnah hanya karena cara berpakaiannya. Maka dari itu, agar dapat menjaga diri, salah satunya adalah dapat berpakaian yang santun dan Islam memiliki adab-adab yang bisa diteladani.

Bagi kamu yang ingin mengetahui bagaimana cara berpakaian perempuan muslim menurut Islam, bisa menyimak tulisan ini dengan baik. Fimela.com akan mengulas cara berpakaian perempuan muslim menurut Islam. Hendaknya di bulan ramadan ini, setiap perempuan muslim dapat memperbaiki diri dimulai dari cara berpakaiannya.

Menutup Aurat

Cara berpakaian perempuan muslim menurut Islam yang pertama ialah wajib menutup aurat. Menutup aurat menjadi prinsip utama yang menjadi dasar agar pakaian tersebut dapat dikatakan sesuai dengan hukum Islam. Biasanya pakaian yang serba menutup aurat ini disebut dengan pakaian syar’i.

Sebagaimana telah mafhum bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut dan aurat perempuan adalah seluruh badan kecuali dua telapak tangan dan wajah. Perlu diketahui bahwa perintah menutup aurat telah ada sejak zaman Nabi Adam dan Hawa ketika mereka berdua mendakati pohon yang dilarang oleh Allah swt untuk mendekatinya. Hal ini terdapat dalam surah al-A’raf [7]: 22,

فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ الْجَنَّةِ

“(Yakni serta-merta dan dengan cepat) tatkala keduanya telah merasakan buah pohon itu, tampaklah bagi keduanya, aurat masing-masing dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga secara berlapis-lapir.”

Tidak Tipis dan Tembus Pandang

Kedua, cara berpakaian perempuan muslim menurut Islam ialah tidak mengenakan pakaian yang tipis dan tembus pandang. Pakaian yang tipis dan tembus pandang bisa memperlihatkan bentuk tubuh. Menampakkan aurat dan memperlihatkan bentuk tubuh dengan sengaja merupakan perbuatan yang bisa mengundang keburukan dan dosa.

Hendaknya setiap perempuan muslim sangat selektif dalam mengenakan pakaian, pilihlah kain-kain yang memiliki serat tebal agar tidak tembus pandang. Hal ini penting karena jika kain yang dipakai berserat tipis maka, bentuk tubuhmu bisa terlihat bahkan rawan robek dan rusak. Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh imam Muslim sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا، قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ، رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ، لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ، وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا، وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا»

Artinya:

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: ”Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku belum melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi, mereka memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian.

Memakai Pakaian Longgar

Ketiga, cara berpakaian perempuan muslim menurut Islam ialah dianjurkan untuk memakai pakaian longgar dan menghindari pakaian-pakaian yang ketat. Menggunakan pakaian yang longgar adalah salah satu upaya untuk menutup aurat juga, karena menutup aurat tidak hanya soal menutupi bagian tubuhnya saja akan tetapi juga menyamarkan lekuk tubuh sehingga lekuk tubuh kita tidak tercetak pada pakaian ketat yang kita pakai.

Maka dari itu,Islam mengharuskan wanita memakai pakaian yang longgar. Memakai pakaian yang longgar juga dianjurkan dalam dunia kesehatan, pakaian yang longgar dapat membuat kulit tubuh kita memiliki ruang gerak yang leluasa serta ruang napas bagi kulit kita.

Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Terakhir, cara berpakaian perempuan muslim menurut Islam adalah tidak menyerupai pakaian lawan jenis. Hendaknya seorang perempuan muslim berpakaian sesuai dengan kodratnya dan tidak mengenakan pakaian yang menyerupai laki-laki. Seperti yang diriwatyakan dalam sebuah hadis berikut ini:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ المُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، وَالمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Diriwayatkan Ibn ‘Abbas Ra., berkata: “Rasulullah saw melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.

Melalui hadis tersebut sudah sangat jelas diperintahkan, baik laki-laki maupun perempuan mengenakan pakaian sesuai dengan kodratnya masing-masing. Jangan sampai laki-laki mengenakan pakaian seperti perempuan, maupun sebaliknya karena hal tersebut bisa mempengaruhi akhlak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading