Sukses

Lifestyle

5 Alasan Mengapa Kamu Harus Berhenti Curhat Masalah Pribadi di Media Sosial

Fimela.com, Jakarta Media sosial memang tempat untuk saling berbagi informasi dan juga tempat untuk mengekspresikan diri. Namun, seringkali banyak orang tidak bijak dalam menggunakan media sosial. Salah satu contohnya adalah mengumbar masalah atau curhat di media sosial.

Tidak ada regulasi yang melarang seseorang untuk curhat di media sosial, akan tetapi kamu juga harus bisa menimbang setiap postingan yang hendak kamu posting di media sosial. Banyak orang berpikir bahwa mengumbar masalah dan curhat di media sosial adalah cara yang baik untuk meluapkan kekesalan, padahal sebenarnya itu bukan cara yang bijak.

Setidaknya kamu harus tahu batasan privasi milikmu sendiri, ada hal yang bisa orang lain tahu dan juga tidak. Jika kamu mengumbar semua masalahmu di media sosial maka kamu tidak lagi memiliki privasi bahkan bisa dikatakan bahwa masalah hidupmu menjadi konsumsi publik padahal belum tentu orang lain peduli dengan hal itu.

Untuk lebih meyakinkanmu, Fimela.com kali ini akan membagikan informasi 5 alasan mengapa kamu harus berhenti curhat masalah pribadi di media sosial. Ulasan ini akan memberikanmu pencerahan agar kamu lebih bijak lagi memfilter postingan mana yang sebaiknya kamu publikasikan di media sosial dan mana yang sebaiknya hanya menjadi konsumsi pribadi.

Terlihat Kurang Profesional

Alasan mengapa kamu harus berhenti curhat masalah pribadi di media sosial yang pertama ialah karena kamu akan terlihat kurang profesional. Bayangkan jika orang-orang penting misalnya atasan kerja terkoneksi dengan media sosial yang kamu miliki hingga mereka bisa melihat postinganmu, pastinya mereka akan berpikir bahwa kamu kurang profesional karena mengumbar sesuatu yang sifatnya privasi ke media sosial.

Memang sebaiknya kita menjadi apa adanya namun kamu juga harus tetap memiliki filter dan menimbang-nimbang postingan yang akan kamu publikasikan. Jika sekiranya hal tersebut sangat privasi dan merupakan aib diri, lebih baik jangan dipublikasikan karena hanya akan membuat malu diri sendiri. Masalahmu cukup kamu dan orang terdekatmu saja yang tahu.

Jika sekiranya kamu tetap ingin mempublikasikannya, kamu bisa mengatur privasi dalam pengaturan media sosialmu, mana saja yang boleh tidak boleh melihat. Hal ini untuk berjaga-jaga agar tidak semua orang tahu masalah pribadi yang kamu publikasikan di media sosial terutama bagi kamu yang sudah bekerja dan memiliki banyak hubungan profesional dengan orang-orang penting.

Orang Lain Tidak Peduli

Kamu mungkin berpikir bahwa dengan mempublikasikan masalah pribadi ke media sosial maka orang-orang akan menjadi peduli dan memberikan perhatian padamu lalu berharap masalahmu dapat diselesaikan olehnya, padahal tidak begitu kenyataannya. Semua orang punya masalah masing-masing, tidak kamu saja.

Lagipula daripada kamu mengharap perhatian dari orang-orang yang bisa jadi mereka juga tidak perduli atau tidak punya banyak waktu untuk ikut campur dalam masalahmu, lebih baik kamu jaga masalah tersebut lalu selesaikan segera. Mempublikasikannya di media sosial tidak akan memberikan solusi, kamu harus menyelesaikan sendiri atau minta bantuan langsung ke orang terdekat.

Berpotensi Memancing Tindakan Cyber Bullying dan Dibicarakan Banyak Orang

Setiap orang pasti punya motifnya masing-masing mengapa ia mempublikasikan atau curhat masalah pribadi di media sosial. Ada yang memiliki motif agar mendapatkan perhatian dan dukungan, ada juga yang bermaksud menyindir, atau adapula yang bermaksud ingin memotivasi orang lain lewat masalah pribadinya tersebut.

Namun sayangnya, bukannya perhatian dan dukungan yang kamu dapatkan, justru apa yang kamu tampilkan di media sosial bisa memancing orang untuk melakukan cyber bullying karena merasa terganggu dengan postinganmu. Akibatnya, kamu bisa saja mendapatkan komentar atau balasan yang akan menyakitkan hati. Bukannya masalah akan selesai, justru malah menambah masalah baru.

Semakin banyak oarng tahu masalah pribadimu semakin besar juga kemungkinan dirimu menjadi bahan perbincangan publik. Bukan karena peduli, namun keinginan untuk bergosip saja misalnya. Akhirnya kehidupan pribadimu pun terkuak dan menjadi konsumsi public sehingga kamu tidak lagi memiliki privasi atas hidupmu sendiri.

Mendapatkan Impresi yang Kurang Baik

Keempat, alasan mengapa kamu harus berhenti curhat masalah pribadi di media sosial adalah untuk menjaga citra diri kamu sendiri. Dengan mengumbar masalah pribadi di media sosial, orang akan memiliki impresi yang kurang baik terhadapmu. Akibatnya, mereka akan berpikir bahwa kamu bukan seseorang dengan pribadi yang baik karena begitu mudah membuka konflik pribadi di ranah publik.

Hal ini karena sebenarnya postingan di media sosial juga merupakan bagian dari personal branding yang kamu tunjukkan kepada orang lain. Maka dari itu, jangan heran jika orang-orang akan menyimpulkan pendapat bahwa kamu bukan sosok yang cukup dewasa untuk memilah mana yang seharusnya diketahui orang lain dan mana yang hanya bisa diketahui olehmu dan orang terdekatmu saja.

Lebih Baik Menyelesaikannya Segera

Terakhir, alasan mengapa kamu harus berhenti curhat masalah pribadi di media sosial adalah karena daripada mempublikasikannya yang tidak aka memberikan solusi, lebih baik menyelesaikannya secara langsung, misalnya dengan meminta bantuan teman atau sahabatmu. Hal itu akan jauh lebih bijaksana.

Dengan menyelesaikannya sesegera mungkin tanpa mengumbarnya itu lebih baik karena kamu akan terhindar dari dampak-dampak buruk yang sudah disebutkan pada penjelasan sebelumnya. Hal ini juga menandakan bahwa kamu adalah orang yang cukup dewasa dalam menyelesaikan masalah karena tidak mengumbarnya di media sosial.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading