Sukses

Lifestyle

Menyambut Tahun Baru Islam dengan Memahami Sejarah, Doa, dan Keistimewaan Amalannya

Umat muslim di seluruh dunia kini tengah bersukacita menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah yang jatuh pada hari Kamis, 20 Agustus 2020. Kedatangan Tahun Baru Islam yang jatuh pada bulan Muharram ini juga memiliki keutamaan yang luar biasa dan hendaknya disambut atau dirayakan dengan mengucapkan doa dan mengerjakan sejumlah amalan-amalan sholeh.

Bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT. Tiga bulan lainnya yakni, Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Para ahli tafsir menyebutkan bahwa amalan-amalan ibadah yang dikerjakan selama empat bulan tersebut akan dilipatgandakan pahalanya. Demikian pula balasan untuk perbuatan buruk pada 4 bulan ini, akan menjadi lebih besar.  Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan Ibnu Katsir dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir:

 "Allah SWT mengkhususkan empat bulan haram dari 12 bulan yang ada, bahkan menjadikannya mulia dan istimewa, juga melipatgandakan perbuatan dosa di samping melipatgandakan perbuatan baik."

Nah, maka dari itu sebaiknya umat muslim tidak menyia-nyiakan momen ini dengan perbuatan buruk melainkan dengan memperbanyak amalan ibadah. Ada banyak amalan ibadah yang bisa dilakukan, kamu juga bisa sekaligus memanjatkan doa dan belajar tentang sejarahnya.

Untuk itu, Fimela.com kali ini akan mengulas secara komprehensif mengenai Tahun Baru Islam, mulai dari sejarah, doa, hingga keistimewaan amalannya. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Sejarah Tahun Baru Islam

Salah satu cara untuk menyambut dan memaknai datangnya Tahun Baru Islam ialah dengan memahami peristiwa atau sejarah penetapannya. Dilansir dari Liputan6.com, menurut riwayat para ulama pakar tarikh, tarikh Islam mula-mula ditetapkan oleh Umar bin Khattab Ra ketika beliau menjadi khalifah pada tahun 17 Hijriyah.

Kisahnya bermula saat Umar menerima sepucuk surat dari sahabatnya, Abu Musa Al-Asy’ari Ra tanpa dibubuhi tanggal dan hari pengirimannya. Hal itu pun membuat Umar kesulitan untuk menyeleksi surat yang mana terlebih dahulu harus diurusnya, sebab ia tidak menandai antara surat yang lama dan yang baru.

Untuk memecahkannya, Umar mengadakan musyawarah dengan para sahabat dan orang terpandang pada saat itu untuk membicarakan serta menyusun masalah tarikh Islam. Musyawarah yang diselenggarakan Umar akhirnya menghasilkan beberapa pilihan tahun bersejarah untuk dijadikan sebagai patokan memulai tarikh Islam tersebut.

Pilihan yang ditetapkan tersebut yaitu tahun kelahiran Nabi Muhammad, tarikh kebangkitannya menjadi Rasul, tahun wafatnya, dan ketika Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah. Di antara pilihan tersebut, akhirnya ditetapkanlah bahwa tarikh Islam dimulai dari hari hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Makkah menuju Madinah, yaitu awal tahun Hijriyah yang dimulai dengan penyebutan nama Muharram.

Doa Menyambut Tahun Baru Islam

Dilansir dari Merdeka.com, bahwa dalam memanjatkan doa saat Tahun Baru Islam terdapat tiga versi doa yang dianjurkan untuk dibaca pada sore hari. Sebagai hari terakhir bulan Zulhijjah. Berikut ketiga doanya:

Doa Rasulullah SAW di Awal Tahun

Masih dilansir dari Merdeka.com, telah dirangkum dari kitab Maslakul Akhyar yang menyebutkan doa awal bulan Muharram. “Yakni, doa masuknya tahun baru, dibaca tiga kali,” kata Habib Utsman. Berikut ini lafal doanya:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Dan atas karunia-Mu yang besar dan mulia kemurahan-Mu, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun meminta tolong-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku meminta aktivitas keseharian yang mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

Sebagai tambahan informasi, sebaiknya doa diatas dibaca setelah sholat Maghrib pada malam pertama bulan Muharram. Mengharapkan melalui doa, semoga diringankan langkah menuju kebaikan dunia dan akhirat selama satu tahun ke depan.

Doa Akhir Tahun

Selain doa awal tahun yang dipanjatkan oleh Rasulullah, ada pula doa akhir tahun yang cukup dibaca tiga kali setelah sholat Ashar, berikut bunyi doa dan terjemahannya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. اَللهم مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ وَلَمْ تَرْضَهُ، وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ، وَحَلُمْتَ عَنِّيْ مَعَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ، وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ،اَللهم إِنِّيْ أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِيْ.اَللهم وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِيْ عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالْغُفْرَانَ فَتَقَبَّلْهُ مِنِّيْ، وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Bismillahirrahmanirrahim. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, amal yang telah aku lakukan pada tahun lalu, namun tidak Engkau ridhai, amal yang telah aku lupakan namun tidak Engkau lupakan, Engkau telah berbuat bijak kepadaku meskipun sebenarnya mampu untuk menghukumku, Engkau menyeru kepadaku untuk bertobat setelah kenekatanku (bermaksiat) kepada-Mu,

Ya Allah sungguh Aku memohon ampunan kepadamu dari amal itu, maka ampunilah diriku. Ya Allah, dan amal yang telah aku lakukan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan pahala dan ampunan atasnya, maka terimalah amal itu dariku. Jangan engkau putus harapanku kepada-Mu, wahai Zat Yang Maha Mulia, wahai Zat Yang Paling Maha pengasih dari para kekasih. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."

Doa Awal Tahun

Setelah kedua doa diatas, doa yang terakhir ini dibaca sesudah sholat Maghrib, membaca Ayat Kursi sebanyak 360 kali disertai basmalah pada tiap-tiap kalinya. Hal ini sebagai sambutan awal tahun atau tanggal 1 Muharram. Lalu disusul doa pendek yang dianjurkan untuk dibaca sebanyak 300 kali:

اَللهم يَا مُحَوِّلَ الأَحْوَالِ حَوِّلْ حَالِيْ إِلَى أَحْسَنِ الأَحْوَالِ بِحَوْلِكَ وَقُوَّتِكَ يَا عَزِيْزُ يَا مُتَعَالْ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم.

Artinya: "Ya Allah Zat pemindah berbagai kondisi, pindahlah kondisiku pada kondisi terbaik dengan daya dan kekuatan-Mu, wahai Zat Yang Maha Agung dan Maha Tinggi. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."

Kemudian dilanjutkan dengan doa akhir tahun yang dianjurkan untuk dibaca sebanyak tiga kali:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تَمْلَأُ خَزَائِنَ اللهِ نُوْرًا، وَتَكُوْنُ لَنَا وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ فَرَجًا وَفَرْحًا وَسُرُوْرًا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. اَللهم أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْعَمِيْمِ الْمُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ ، وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Artinya: "Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, limpahkanlah shalawat, yaitu shalawat yang dapat memenuhi berbagai simpanan-Mu dengan cahaya, shalawat yang menjadi solusi, kebahagiaan dan kesukacitaan bagi kami dan orang-orang beriman, dan juga limpahkanlah keselamatan yang banyak kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.

Ya Allah, Engkau Zat Yang Maha Abadi, Maha Qadim, Maha Awal.Yang menjadi andalan manusia hanyalah anugerah-Mu yang agung dan kemurahanmu yang mulia. Ini tahun baru telah tiba. Di dalamnya Aku memohon penjagaan kepada-Mu dari setan dan kekasih-kekasihnya, memohon pertolongan atas nafsu amarah yang memerintahkan keburukan dan memohon tersibukkan diri dengan aktifitas yang dapat lebih mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya, wahai Zat Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya."

 

Keistimewaan Amalan di Tahun Baru Islam

Alangkah baiknya jika umat muslim merayakan datangnya Tahun Baru Islam dengan mengerjakan sejumlah amalan sholeh untuk mendapat keutamaan dan keistimewaan pahala yang dijanjikan oleh Allah SWT. Salah satu amalan yang dianjurkan ialah melaksanakan ibadah puasa.

Ibadah puasanya pun terbagi menjadi tiga, ada puasa akhir tahun, puasa awal tahun, serta puasa Tasua dan Asyura. Ketiga puasa tersebut apabila mampu dilaksanakan maka seseorang akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Berikut penjelasan lengkapnya:

Puasa Akhir Tahun

Menurut para ulama salaf, puasa dua hari yakni di akhir dan awal tahun dikenal sebagai 'Puasa Tutup Kendang'. Hal ini diniatkan untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Sebagai ajang bermuhasabah di akhir tahun, daripada menyia-nyiakan waktu dengan hal yang tak penting. Puasa akhir tahun bisa dijalankan pada Rabu, 19 Agustus 2020.

Niat Puasa Akhir Tahun Hijriah

"Nawaitu shouma ghodin min akhiiris sanati sunnatan lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah akhir tahun esok hari karena Allah ta'ala."

Puasa Awal Tahun

Sedangkan puasa awal tahun jatuh pada hari pertama bulan Muharram. Bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk memperbanyak ibadah. Hal ini dikuatkan oleh hadis Rasulullah:

"Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, 'Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?' Nabi menjawab, 'Puasa di Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram," (HR Ibnu Majah).

"Orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari," (HR At-Thabarani dalam Al-Mu’jamus Saghir).

Niat Puasa Awal Tahun Hijriah

"Nawaitu shouma ghodin min awwali sanati sunnatan lillahi ta"ala"

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah awal tahun esok hari karena Allah ta'ala."

Puasa Tasua dan Asyura

Amalan istimewa selanjutnya yang bisa ditunaikan ialah puasa Tasua dan Asyura. Dikutip dari Merdeka.com, Tasua berasal dari bahasa Arab tis'a artinya sembilan, sementara 'asyura berasal dari 'asyara artinya sepuluh.

Puasa Tasua dan Asyura dikerjakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram pada Kalender Hijriyah. Sehingga jatuh pada (28 dan 29 Agustus 2020). Hukumnya sunnah, sehingga bila tak dikerjakan tak berdosa.

Tentang keutamaan puasa 'Asyura Ibnu Abbas menyatakan: "Saya tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (Asyura) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: Ramadhan)." (HR. Al-Bukhari.)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading