Sukses

Lifestyle

4 Ciri-ciri Darah Rendah yang Perlu Diketahui, Beserta Penyebab dan Cara Mengobatinya

Fimela.com, Jakarta Selain darah tinggi, kita juga harus mewaspadai kondisi di mana tekanan darah menjadi rendah. Kondisi darah rendah ini disebut juga dengan hipotensi. Darah akan mendorong arteri kamu dengan setiap detak jantung. Dorongan darah ke dinding arteri inilah yang disebut sebagai tekanan darah.

Memiliki tekanan darah rendah memang baik dalam beberapa kasus. Namun jika tekanan darah kamu terlalu rendah, yaitu di bawah 90/60 mmHg justru bisa menimbulkan masalah kesehatan lain, seperti tubuh yang merasa lelah atau pusing.

Melansir dari healthline.com, tekanan darah diukur saat jantung kamu berdetak dan dalam periode jeda di antara detak jantung. Pengukuran darah yang dipompa melalui arteri Kamu saat ventrikel jantung berdetak seperti memompa disebut sebagai tekanan sistolik atau sistol. Sedangkan pengukuran ketika otot jantung istirahat sebelum memompa kembali disebut sebagai tekanan diastolik, atau diastol.

Sistol memasok darah ke tubuh kamu, dan diastol memasok darah ke jantung dengan mengisi arteri koroner. Tekanan darah ditulis dengan angka sistolik di atas angka diastolik. Hipotensi pada orang dewasa didefinisikan sebagai tekanan darah 90/60 atau lebih rendah.

Kondisi darah rendah bisa berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Kamu perlu mengenali ciri-ciri darah rendah agar bisa segera melakukan tindakan pencegahan. Untuk mengetahuinya, berikut Fimela.com akan mengulas beberapa ciri-ciri darah rendah yang perlu kamu ketahui beserta penyebabnya. Dilansir dari Merdeka.com, simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Penyebab Penyakit Darah Rendah

Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan darah rendah, yang dalam waktu lama dapat menjadi berbahaya jika tidak ditangani. Kondisi tersebut meliputi:

  • kehamilan, karena peningkatan permintaan darah dari ibu dan janin yang sedang tumbuh
  • kehilangan darah dalam jumlah besar karena cedera
  • gangguan sirkulasi yang disebabkan oleh serangan jantung atau kerusakan katup jantung
  • kelemahan dan keadaan syok yang terkadang menyertai dehidrasi
  • syok anafilaksis, bentuk reaksi alergi yang parah
  • infeksi pada aliran darah
  • gangguan endokrin seperti diabetes, insufisiensi adrenal, dan penyakit tiroid

Obat-obatan juga dapat menyebabkan tekanan darah turun. Beta-blocker dan nitrogliserin, yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung, adalah penyebab umum. Diuretik, antidepresan trisiklik, dan obat disfungsi ereksi juga dapat menyebabkan hipotensi.

Beberapa orang menderita tekanan darah rendah karena alasan yang tidak diketahui. Bentuk hipotensi ini, yang disebut sebagai hipotensi asimtomatik kronis, biasanya tidak berbahaya. 

Ciri-Ciri Darah Rendah

Berikut beberapa ciri dari penyakit darah rendah yang perlu kamu tahu: 

Pusing hingga Menyebabkan Pingsan

Ciri-ciri darah rendah yang pertama adalah pusing yang muncul secara tiba-tiba, bahkan sampai menyebabkan pingsan atau tidak sadarkan diri. Dilansir dari fimela.com, kondisi ini terjadi karena darah tidak mampu membawa oksigen yang cukup menuju otak. Akibatnya, penderita hipotensi akan merasa pusing, bahkan bisa sampai mengalami pingsan secara tiba-tiba.

Sebagai langkah antisipasi jika Anda merasa pusing mendadak, segera ubah posisi tubuh menjadi lebih rendah seperti duduk, dan usahakan kaki tidak ditekuk. Kemudian, segera minum air putih yang banyak atau jika perlu, Anda juga bisa mengoleskan minyak aroma terapi untuk meringankan kondisi sakit kepala Anda.

Perut Kembung hingga Mual

Ciri-ciri darah rendah yang kedua adalah perut terasa kembung hingga mual. Bagi penderita darah rendah, mual yang terjadi bisa muncul secara tiba-tiba dan secara berulang. Kondisi ini membuat tubuh menjadi terasa lemas karena kondisi perut yang selalu mual.

Dalam kasus yang parah, penderita darah rendah bahkan kesulitan untuk berdiri. Hal tersebut dapat terjadi karena tidak adanya energi yang cukup yang dibawa darah menuju ke otak, organ-organ dalam tubuh, dan kulit.

Kulit Wajah Terlihat Pucat

Ciri-ciri darah rendah yang ketiga adalah wajah terlihat pucat seperti orang sakit. Kondisi ini dikarenakan jumlah darah yang disuplai ke otak sangat sedikit sehingga membuat wajah terlihat tidak segar. Ciri wajah pucat dapat kita lihat melalui kantung mata yang menghitam, bibir yang kering dan pecah-pecah, serta tekstur kulit wajah yang agak kasar.

Selain wajah yang terlihat pucat, tubuh juga akan terasa dingin, karena suplai darah yang melambat dan tidak mencapai ke jaringan tepi pada tubuh. Rasa dingin karena tidak cukupnya pasokan darah dalam tubuh biasanya akan menjalar dari kaki, tangan, telinga, atau bibir yang terlihat membiru. Gejala biasanya dibarengi dengan keringat berlebih.

Sulit Fokus dan Pandangan Mudah Kabur

Ciri-ciri darah rendah yang terakhir adalah kesulitan untuk fokus dan pandangan mudah kabur. Kondisi ini terjadi karena kurangnya suplai darah ke otak sehingga Anda akan kesulitan untuk fokus ketika melihat sesuatu dan pandangan menjadi kabur.

Gejala ini juga sering dialami jika Anda duduk atau tidur untuk waktu yang cukup lama, kemudian Anda mencoba bangun dan berdiri. Pandangan akan langsung menjadi buyar seketika, bahkan Anda juga merasa kepala seperti berkunang-kunang sehingga membuat tubuh kesulitan untuk bisa berdiri tegak dengan cepat.

Cara Mengobati Penyakit Darah Rendah

Pengobatan yang kamu terima tergantung pada penyebab hipotensi. Perawatan dapat mencakup obat-obatan untuk penyakit jantung, diabetes, atau infeksi. Minum banyak air juga bisa menjadi solusi untuk menghindari hipotensi akibat dehidrasi, terutama jika kamu muntah atau diare.

Tetap terhidrasi dapat membantu mengobati dan mencegah gejala hipotensi yang dimediasi oleh saraf. Jika Anda mengalami tekanan darah rendah saat berdiri dalam waktu lama, pastikan untuk beristirahat sejenak untuk duduk. Cobalah untuk mengurangi tingkat stres untuk menghindari trauma emosional.

Untuk mengatasi hipotensi ortostatik, coba gerakan tubuh secara lambat dan bertahap. Alih-alih berdiri dengan cepat, cobalah untuk duduk sejenak sebelum berdiri, atau berdiri menggunakan gerakan kecil. Kamu juga dapat menghindari hipotensi ortostatik dengan tidak menyilangkan kaki saat duduk.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading