Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, siapa di sini yang suka menghabiskan waktu liburan dengan mengunjungi museum? Atau mungkin ingin menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan, menikmati suasana museum sambil menciptakan momen tak terlupakan? Jika iya, Museum MACAN punya sesuatu yang spesial untuk kalian!
Museum ini menghadirkan Pointing to the Synchronous Windows, sebuah pameran baru yang diambil dari koleksi museum, menampilkan sejumlah karya yang akan dipamerkan untuk pertama kalinya kepada publik luas. Pameran ini akan mengeksplorasi bagaimana tubuh dan ruang tempat kita hidup bersifat dinamis dan saling terhubung erat. Alih-alih melihatnya sebagai entitas yang statis atau netral, keduanya aktif berkelindan denganlingkungan sosial, budaya, psikologi, bahasa, kosmologi, dan spasial. Jadi, jangan sampai kamu melewatkan kesempatan untuk meresapi pengalaman artistik yang unik ini, ya!
Selain itu, pameran karya ini juga akan menampilkan karya-karya dari perupa terkemuka Indonesia dan internasional, lho! diantaranya A.D Pirous, Aditya Novali, Affandi, Ahmad Sadali, Alexander Calder, Antonia Kuo, Arin Dwihartanto Sunaryo, Ashley Bickerton, Atsuko Tanaka, Cai Guo-Qiang, Chiyū Uemae,Christine Ay Tjoe, Cy Twombly, Dan Flavin, Ed Ruscha, Entang Wiharso, Gregorius SidhartaSoegijo, Handrio, Hiroshige Utagawa, I GAK Murniasih, Jim Dine, John Chamberlain, Ju Ming, Julian Opie, Kazuo Shiraga, Keith Haring, Lee Bul, Lee Ufan, Leonard Tsuguharu Foujita, Lucio Fontana, Mangu Putra, Maria Farrar, Mark Bradford, Mark Grotjahn, Miguel Covarrubias, MonirShahroudy Farmanfarmaian, Nam June Paik, Pinaree Sanpitak, Rudolf Stingel, S. Sudjojono, Sadamasa Motonaga, Sigmar Polke, Sudjana Kerton, Tetsuya Ishida, Titis Jabaruddin, WangGuangyi, Wolfgang Tillmans, Yayoi Kusama, Yoshitomo Nara, Yu Youhan, Yutaka Sone, danZeng Fanzhi.
Advertisement
Tak kalah unik dan menarik juga, ternyata Pointing to the Synchronous Windows menggabungkan dua referensi konseptual yangmembingkai dua fokus. “Pointing” atau “menunjuk” diambil dari novel Gabriel García Márquez (1927-2014), One Hundred Years of Solitude (Seratus Tahun Kesunyian) (1967), yang menggugah bagaimana tubuh memiliki kemampuan untuk mengungkapkan makna melalui isyarat. “Synchronous Windows” merujuk pada seri lukisan jendela karya perupa Robert Delaunay (1885-1941) yang menjalin cahaya dan warna melalui bidang-bidang yang saling tumpang tindih dan susunan ruang yang berlapis, untuk menyiratkan bahwa ruang bukan sekadar sesuatu yang dipersepsikan secara pasif, melainkan dibentuk secara aktif.
Advertisement
Menampilkan Dua Bagian yang Saling Terkait
Di atas kita sudah mengetahui bahwa pameran ini menggabungkan dua kata yang unik dan menarik yang terinspirasi dari novel. Artinya pameran ini akan terbagi dalam dua bagian yang saling terkait juga, yaitu “Pointing to…” (“Menunjuk kepada…”) yang akan lebih berfokus pada tubuh sebagai wadah transformasi, dimana gestur menjadi ekspresii dentitas yang dibentuk oleh kekuatan internal dan eksternal. Bagian ini akan dibuka pada 10 Mei 2025, dan terbagi ke dalam empat tema:
- “Gesturing the Social” (“Isyarat Sosial”) melihat bagaimana isyarat tubuh mencerminkan struktur kelas dan perilaku kolektif yang dipengaruhi oleh media massa.
- “Flipping the Rains and Clouds” (“Membalikkan Hujan dan Awan”) mengeksplorasi hubungan antara tubuh dan alat yang terus berubah, serta bagaimana keduanya dapat memberdayakan sekaligus membatasi satu sama lain.
- “The Spectre’s Pantomime” (“Pantomim Hantu”) menyelami roh, alam bawah sadar, dan kesadaran diri yang terus berkembang dalam tubuh, serta mengungkap ketegangan antara identitas personal dan norma-norma sosial.
- “Mediated Corpus” (“Tubuh yang Berperantara”) mengkaji bagaimana media dan pengawasan mengubah keberadaan tubuh menjadi citra publik.
Sementara bagian lainnya, “Synchronous windows” (“Jendela-jendela yang hadir serentak”) mengkaji bagaimana ruang dirasakan dan terus berkembang, dan bagaimana ruang dapat menawarkan perlindungan maupun pengasingan. Bagian ini akan dibuka pada 24 Mei 2025.
Pointing to the Synchronous Windows akan berlangsung hingga 5 Oktober 2025. Bersamaan dengan pameran ini, instalasi karya Yayoi Kusama Infinity Mirrored Room – Brilliance of theSouls (2014) akan kembali dipamerkan mulai pada tanggal 24 Mei 2025 di area Sculpture Garden bersam adengan sebuah karya penting dari koleksi museum, yakni Baroque Egg with Bow (pink/gold) (1994–2006) oleh Jeff Koons.
Museum MACAN Hadirkan Kembali Infinity Mirrored Room Yayoi Kusama
Nah, beriringan dengan pameran Pointing to the Synchronous Windows, Museum MACAN juga hadirkan kembali instalasi ikonis karya Yayoi Kusama, Infinity Mirrored Room - Brilliance ofthe Souls (2014) yang sudah bisa dikunjungi mulai dari hari Sabtu, 24 Mei 2025. Karya ini akan dipamerkan di area Sculpture Garden bersama dengan sebuah karya penting lain dari koleksi museum, yakni Baroque Egg with Bow (pink/gold)(1994–2006) oleh Jeff Koons.
‘Infinity Mirrored Room’ adalah sebuah seri instalasi oleh Yayoi Kusama yang dimulai pada tahun 1965, beberapa tahun setelah sang perupa pindah dari Tokyo ke New York pada tahun1957. “Infinity” (keadaan tak berbatas) adalah salah satu konsep kunci dalam pengkaryaan Kusama. New York merupakan tempat di mana karya-karyanya yang provokatif dan eksperimental dalam bentuk performans, film, patung, dan lukisan, mencerminkan semangat masa itu dan menentang masyarakat yang konservatif melalui kemerdekaan seksual yang nyata.
Sejak tahun 1995, instalasi ini telah ditampilkan dalam lebih dari 20 versi di berbagai belahandunia. Instalasi ini memulai debutnya di Indonesia pada tahun 2017 di Museum MACAN, dan sejak saat itu selalu mendapat sambutan hangat serta mengundang antusiasme dari para pengunjung. Di dalam Infinity Mirrored Room - Brilliance of the Souls, pengunjung akan kembali mendapatkan pengalaman di mana hubungan antara bentuk dan ruang, dunia dalam dan luar, melebur jadi satu.
Nah, bagaimana Sahabat Fimela? Apakah sudah mulai mengatur jadwal bersama pasangan atau teman-teman untuk datang berkunjung meramaikan pamerannya dan mengabadikan semua momen kebersamaanmu yang pasti sangat Aesthetic dan Instagrammable!