Sukses

Lifestyle

Apa Itu NPD? Mengenal Gangguan Kepribadian Narsistik Lebih Dalam

Fimela.com, Malang Apakah kamu pernah bertemu seseorang yang suka menjadi pusat perhatian sambil mencari pujian dan memiliki sikapĀ  merasa benar? Sikap seperti ini sering kali tampak sebagai kepercayaan diri yang normal pada setiap individu. Namun apakah sikap tersebut akan berkembang terus-menerus sehingga mengganggu kesehatan hubungan?

Sedikit "narsis" bukanlah sesuatu yang salah. Setiap individu memiliki pengalaman merasakan kebanggaan terhadap diri sendiri serta keinginan mendapatkan perhatian maupun penghargaan dari orang lain. Setiap manusia memiliki sifat alami untuk memiliki kebanggaan terhadap diri mereka sendiri. Sifat narsistik yang berlebihan sulit dikendalikan bisa berubah menjadi masalah besar dalam kehidupan.

Gangguan kepribadian narsistik merupakan kondisi medis yang dikenal sebagai Narcissistic Personality Disorder (NPD). Gangguan ini melampaui kebiasaan mencari perhatian dan pamer karena merupakan gangguan mental yang mengubah cara seseorang berpikir dan merasakan serta cara mereka berinteraksi dengan orang lain.

Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)?

Narcissistic Personality Disorder (NPD) merupakan gangguan kepribadian yang membuat penderita memiliki keyakinan berlebihan akan keunggulan dirinya dibandingkan orang lain. NPD merupakan kondisi di mana seseorang memiliki keyakinan berlebihan tentang kelebihannya dibandingkan orang lain sehingga ia terus-menerus mengalami pola berpikir dan perilaku tersebut yang mengganggu hubungan sosial dan kehidupan sehari-hari.

Mereka yang memiliki NPD harus bergantung pada pengakuan orang lain untuk menjaga harga diri mereka. Mereka menunjukkan kesulitan dalam mengembangkan hubungan yang mendalam karena kurangnya empati yang mereka miliki. Tekanan emosional akan muncul dari diri mereka sendiri serta orang-orang di sekitar mereka.

Gangguan kepribadian NPD merupakan bagian dari kelompok gangguan kepribadian yang menyebabkan penderita mengalami masalah dengan dirinya sendiri dan orang-orang di sekelilingnya. Sensus menunjukkan bahwa antara satu hingga enam orang dari setiap 100 individu dalam masyarakat mengalami NPD.

Perbedaan Narsisme, Tipe Kepribadian Narsistik, dan NPD

Narsisisme serta tipe kepribadian narsistik dianggap sebagai bagian normal dari spektrum perilaku manusia. NPD dikategorikan sebagai gangguan mental karena mengganggu aktivitas harian seseorang. Setiap orang memiliki kecenderungan narsis sesekali ketika mereka merasa penting atau ingin mendapatkan perhatian atau ingin dipuji.

Orang yang memiliki banyak ciri narsistik dapat dikategorikan sebagai memiliki tipe kepribadian narsistik. Perilaku ini normal dan tidak selalu mengganggu kehidupan orang tersebut. Perbedaan utama penderita NPD menunjukkan pola perilaku ekstrem yang berulang dan sulit dikendalikan sehingga menyebabkan dampak negatif pada hubungan sosial dan pekerjaan.

Gejala NPD

Orang dengan NPD biasanya memiliki rasa penting yang sangat berlebihan. Gejala yang umum meliputi:

  • Merasa lebih istimewa atau lebih hebat dari orang lain.
  • Sering berfantasi tentang kekuasaan, kecantikan, kesuksesan, atau kecerdasan.
  • Melebih-lebihkan pencapaian dan kemampuan diri.
  • Haus perhatian dan pengakuan dari orang lain.
  • Merasa berhak mendapat perlakuan khusus.
  • Kurang empati dan cenderung memanfaatkan orang lain.

Selain itu, terdapat tipe lain yang disebut narsisme rentan (vulnerable narcissism). Berbeda dari narsisme biasa, tipe ini justru membuat seseorang lebih sensitif, mudah merasa rendah diri, introvert, dan sangat bergantung pada perhatian orang lain.

Penyebab dari Gangguan NPD

Hingga kini, penyebab pasti Narcissistic Personality Disorder (NPD) belum diketahui secara jelas. Namun, para peneliti meyakini bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik, pengalaman masa kecil, serta aspek psikologis. Beberapa pengalaman di masa kanak-kanak diduga menjadi faktor risiko yang memicu berkembangnya NPD, seperti menerima pujian atau kritik berlebihan dari orang tua, mengalami trauma atau kekerasan, hingga pola asuh yang tidak konsisten. Perpaduan pengalaman tersebut dapat membentuk cara anak memandang dirinya sendiri maupun orang lain, yang kemudian berpengaruh terhadap pola kepribadian di masa dewasa.

Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) bukan sekadar sifat narsis biasa, melainkan kondisi kesehatan mental yang serius. Penderitanya cenderung merasa paling istimewa, kurang empati, dan kesulitan membangun hubungan sehat. Dengan memahami gejala, perbedaan, serta faktor penyebabnya, kita bisa lebih waspada sekaligus memberikan dukungan yang tepat. Penanganan profesional sangat penting agar penderita NPD bisa menjalani kehidupan dengan lebih seimbang.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading