Sukses

Parenting

Anak Tak Butuh Kebohongan II

Vemale.com -

Sebelumnya Anak Tak Butuh Kebohongan I

Mencoba Jujur
Seringkali, orangtua tergoda untuk mengungkapkan kebohongan kepada anak. Tidak bermaksud buruk, hanya ingin berbicara lebih mudah saja. Tapi hal inilah yang harus dihindari.

“Mama dan Papa sedang tidur siang,” sering dikatakan para orangtua saat ingin berduaan saja. Hanya orang dewasa yang mengerti apa yang dilakukan suami istri di dalam kamar tidur dan menguncinya dari dalam. Tidak mungkin orangtua menjelaskan yang dilakukan, selain tidur. Anak-anakpun tidak mengerti. Cuma mungkin mereka akan protes, karena tidak boleh masuk kamar. Tidak perlu menjelaskan macam-macam bila tidak ingin diganggu, kerja sama saja dengan pengasuh, atau minta tolong nenek dan orang-orang yang ada di rumah untuk mengajak anak bermain agar tidak mengganggu. Seiring dengan perkembangannya, anak akan memahami situasi ini.

Orangtua sering berlaku tidak jujur mengenai berbagai hal yang tidak dapat dijelaskan pada anak. Seperti Galuh, 30, seorang pekerja periklanan, “Saya bilang sama Akasa, di rumah ada hidden camera dan saya bisa melihat semua, meskipun sedang di kantor, supaya dia mau minum susu.” Galuh juga mengakui bahwa perilaku ini diadaptasi dari perilaku ibunya dulu. “Cuma disesuaikan dengan zaman teknologi tinggi. Dulu, ibu saya suka bilang bahwa matanya ada di mana-mana, jadi dia tahu semua yang saya lakukan. Perkataan itu terekam terus di kepala saya sampai sekarang.” Menanggapi ini, Nina mengatakan bahwa bila anak mengetahui orangtuanya berbohong, mungkin ia bisa tidak percaya lagi kepada orangtuanya. “Lebih baik, katakan Tuhan ada di mana-mana dan Tuhan pasti tahu kita jujur atau tidak. Karena kita sayang Tuhan, dan disayang Tuhan, maka kita berusaha menyenangkan Tuhan. Caranya menurut sama Tuhan dan sama orangtua,” jelas Nina.

“Tidak apa-apa. Katakan saja yang sejujurnya.” ungkapan ini seringkali dikatakan orangtua untuk membujuk anak mengakui kesalahan. Tidak jarang, setelah mengaku, anak tetap dihukum. Semakin besar, mereka akan menyadari kalau salah, meskipun sudah mengaku, pasti akan kena hukuman. Ini akan semakin memicu perilaku tidak jujur. Jadi, bila Anda sudah mengatakan, “tidak apa-apa,” tepatilah. Tekankan apa yang dilakukan anak adalah salah, tapi tetap beri penghargaan karena telah berani mengakuinya.

Beberapa orangtua berbohong untung membujuk anak agar mau makan makanan sehat, seperti sayur dan buah. Salah satu kebohongan paling populer adalah. “Makan bayam supaya kuat seperti Popeye.” Jelaskan dengan cara lain. Misalnya, kalau makan sayur terus-menerus dan dalam porsi yang cukup bisa bikin tubuh sehat.

Source: GoodHouseKeeping, Edisi September 2011, Halaman 46.

(vem/tik)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading