Sejarah Alat Kontrasepsi

Seperti dilansir time.com, alat kontrasepsi sudah dikenal sejak 1550 tahun SM. Pada sebuah naskah Mesir yang disebut Eber Papyrus, ada catatan terkait arahan bagi wanita untuk mencampur akasia dengan madu dan mengoleskannya ke atas wol untuk digunakan sebagai alat pencegah kehamilan.

Pada tahun 1700-an, Casanova bereksperimen membuat kondom dari kandung kemih domba yang dipakai untuk menutup serviks. Sedangkan pada tahun 1839, Charles Goodyear menciptakan teknologi vulkanisir karet yang kemudian digunakan untuk membuat kondom karet, alat kontrasepsi dalam rahim, dan beberapa alat kontrasepsi lainnya yang terbuat dari karet.

Pada tahun 1880, dikembangkan servical cap yang besar. Ini merupakan bentuk awal dari difragma. Di tahun 1916, Margareth Sanger membuka klinik keluarga berencana Amerika pertama, tapi ditutup setelah 10 hari.

Gregory Pincus memulai penelitian yang diminta oleh Sanger tentang penggunaan hormon dalam kontrasepsi pada tahun 1951. Di Meksiko, di tahun yang sama, seorang kimiawan menciptakan pil progesteron.

Percobaan penggunaan pil KB pertama pada manusia dilakukan di Massachusetts oleh John Rock dan Pincus. Percobaan ini dilakukan terhadap 50 wanita.

Pada bulan Mei 1960, FDA mengumumkan persetujuan penggunaan Enovid sebagai pil KB. Setelah tahun 1980, pil KB dengan dosis rendah mulai mendominasi pasar.

Sebuah studi terbaru yang dilakukan lebih dari 40 tahun terhadap 46000 wanita, menemukan bahwa wanita yang menggunakan pil KB hidup lebih lama dan lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal lebih awal karena beberapa sebab termasuk kanker dan penyakit jantung. Setelah beberapa dekade di lewati, tepatnya pada tahun 2010, sekitar 100 juta wanita di seluruh dunia telah menggunakan pil KB.

Handayani Rahayuningsih