Sukses

Parenting

Pornografi, Haruskah Masuk Kurikulum?

Di era dimana internet menjadi salah satu kebutuhan manusia, siapa saja kapan saja dapat mengakses informasi dimana saja tak terkecuali anak-anak. Sejak dini mereka telah akrab dengan internet yang menyediakan segala macam informasi. Ibarat dua mata pisau Moms, internet di satu sisi berguna untuk anak-anak dimana mereka sedang aktifnya belajar banyak hal dan informasi di internet dapat dengan mudah mereka dapatkan. Namun di sisi lainnya karena semua hal ada di internet tak jarang hal-hal buruk pun tidak dengan sengaja terakses oleh putra putri Moms.

Gambar, video, maupun cerita porno bisa diakses dengan satu hentakan jari saja. Prihatin dengan keadaan ini Pejabat di Inggris seperti yang dikutip dari laman theguardian.com menyarankan agar remaja di Inggris menjalani diet pornografi. Disebutkan bahwa anak-anak rentan terhadap kegiatan seks yang beresiko dan menjalani hubungan seksual secara aktif di usia dini akibat mengkonsumsi porno.

Departemen Pendidikan di sana pun didesak agar semua sekolah memasukkan pengajaran bagaimana menggunakan internet dengan aman ke dalam silabus pendidikan seks. Ide ini juga disetujui para orang tua yang khawatir dan meminta agar bahaya internet dapat diajarkan sejak anak-anak mampu meangakses internet.

Kendati telah menerapkan pendidikan seks penulis blog Justin Hancock setuju dengan ide pembelajaran pornografi dimasukkan ke dalam kurikulum dan menambahkan bahwa pendidikan seks yang ada di Inggris saat ini sudah kadaluarsa. Nah, bagaimana dengan Indonesia apakah Moms berpendapat sama?

Oleh: Rahmawati

(vem/rsk)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading