Sukses

Parenting

Beberapa Tanda Emboli Ketuban

Emboli ketuban? Mungkin Ladies pernah mendengar istilah yang satu ini ya. Namun, apakah Ladies benar-benar mengetahuinya? Nah, kalau belum, gak ada salahnya simak ulasan yang satu ini ya.

Ladies, tahu nggak sih kalau kasus emboli ketuban ini ternyata frekuensinya tidak terlalu tinggi. Seperti yang dilansir oleh healthline.com, frekuensi terjadinya emboli ketuban ini hanya satu dibanding 8.000 kasus proses persalinan yang ada.

Namun, meskipun statistik menunjukkan frekuensi yang tidak terlalu tinggi untuk kasus emboli ketuban ini, kita harus tetap waspada ya, Ladies. Ini karena sekali emboli ketuban ini terjadi, maka efeknya tidak hanya untuk ibu saja, namun juga baby di dalam kandungan.

Memang tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa mendeteksi kapan emboli ketuban ini terjadi. Namun, Ladies, ada beberapa hal yang seringkali dialami oleh ibu hamil sebelum diketahui mengalami emboli ketuban.

Melansir ulang dari pregnancycorner.com, ternyata salah satunya yaitu ibu akan mengalami perubahan warna kulit yang disebut dengan cyanosis. Seperti yang kita tahu, cyanosis ini biasa dialami oleh baby yang menderita baby blues syndrome.

Nah, ketika ibu mengalami cyanosis ini, maka kulitnya akan berubah menjadi kebiru-biruan atau sedikit keunguan. Selain cyanosis, ibu mungkin akan mengalami masalah dengan pembekuan darah.

Ketika ibu mengalami masalah dengan pembekuan darah, maka darahnya susah menggumpal. Akibatnya, darah yang keluar akan sudah dihentikan.

Tidak hanya ini saja, ibu juga bisa mengalami kejang-kejang ketika mengalami emboli ketuban ini. Wah, sudah membayangkan betapa bahayanya komplikasi ini kan, Ladies?

Oleh: Septia Ningrum

(vem/ver)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading