Sukses

Parenting

Sejarah Singkat Seks pada Manusia (1)

Ladies, suka belajar sejarah? Jangan keburu tidak suka lho, Ladies. Belajar sejarah bisa menjadi sangat menarik, apalagi jika membahas sejarah kehidupan seks manusia. Di artikel ini, itulah yang akan kita bahas, Ladies.

Manusia purba yang mampu berdiri tegak dan memiliki kapasitas berpikir mendekati manusia modern adalah homo-erectus. Jauh sebelum homo-erectus, teori evolusi memperkirakan bahwa manusia di jaman itu masih lebih mirip kera. Yang menarik dari hal ini adalah, jika manusia berevolusi dari kera, mengapa kita memiliki prilaku seksual yang jauh lebih kompleks dan berbeda dari mereka?

Menurut livescience.com, pertanyaan itu bisa dijawab dengan menggunakan dua pendekatan. Pendekatan yang pertama adalah secara biologis, dan yang ke dua adalah secara sosial.

Secara biologis, manusia tak ubahnya kera. Evolusi pada manusia menghasilkan struktur anatomi yang mendukung untuk hubungan seks. Jika demikian, harusnya manusia memiliki prilaku seksual yang sama dengan kera dong, Ladies?

Kera Bonobo adalah yang paling dekat. Selain memiliki DNA yang 98,7% sama dengan manusia, aktivitas seksual yang dilakukan pun juga sama! Di situs lainnya, wikipedia.org, dituliskan bahwa Kera Bonobo melakukan ciuman dengan lidah, dan juga oral seks. Gaya bercinta mereka pun beragam! Sangat mirip dengan manusia lho, Ladies.

Meskipun begitu, kera Bonobo tidak mengenal hubungan seks monogami, di mana satu individu setia pada satu pasangan. Lalu, bagaimana manusia bisa berbeda dengan Bonobo?David Buss, profesor psikologi dari Universitas Texas berargumen bahwa kebudayaan-lah yang membedakan manusia dengan kerabat evolusi terdekat mereka. Kebudayaan pada manusia mempengaruhi pola prilaku seksual melebihi struktur biologi ataupun anatomi.

Jadi, kebudayaan adalah yang membedakan manusia dengan kera. Tapi, bagaimana sih sebenarnya pengaruh kebudayaan terhadap dorongan seksual biologis manusia? Bagaimana hubungan di antara keduanya?

Makanya, jangan beranjak dulu dari situs kesayangan ini. Ke dua pertanyaan itu akan kita jawab di artikel berikutnya. Selamat membaca!

 

Oleh: Sahirul Taufiqurrahman

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading