Sukses

Parenting

Sex Educator? Memangnya Ada?

Sudah pernah mendengar tentang pekerjaan sex educator, Ladies?

Sex educator adalah tenaga pengajar untuk bidang seks dan seksualitas di sekolah-sekolah dan pusat-pusat pelayanan masyarakat, yang mulai banyak ditemui di Amerika Serikat. Mereka memang sebagian besar tidak memiliki gelar pendidikan resmi dalam bidang seks dan seksualitas.

Kebanyakan dari mereka mengikuti pelatihan yang diadakan oleh banyak community center dan menempuh gelar sarjana dengan bidang studi yang erat kaitannya dengan seks dan seksualitas misalnya, antropologi, kesehatan masyarakat, atau kebidanan.

Jika Anda tertarik menerjunkan diri ke pekerjaan ini, berikut sexgeekdom.com punya tipsnya untuk Anda.

1. Tentukan apa yang akan menjadi spesialisasi Anda
Kebanyakan sex educator berfokus pada satu materi saja dalam melakukan pekerjaannya seperti, mengajar tentang masa puber di SD dan SMP, mengajarkan seks dan seksualitas pada orang dewasa (biasanya pada acara suscatin), atau bisa juga berfokus pada bahaya pornografi di kalangan anak muda.

2. Cari info tentang seminar-seminar mengenai seks
Memang masih sulit untuk menemukan adanya training untuk menjadi sex educator di Indonesia. Tapi, Anda tetap bisa memulai pekerjaan ini dengan rajin mendatangkan seminar-seminar seputar seks dan seksualitas, dan banyak-banyak membaca buku tentangnya.

3. Ambil pendidikan formal yang berkaitan erat dengan sex education
Seperti yang sudah disebutkan di atas, Anda bisa memilih bidang studi yang berhubungan dengan seks dan kehidupan sosial, atau seks dan seluk-beluk medisnya.

Jika langkah-langkah di atas sudah dilakukan, Anda bisa mulai ‘memasarkan’ diri Anda sendiri ke sekolah-sekolah atau puskesmas-puskesmas di kota Anda sendiri. Atau, Anda juga bisa membentuk semacam firma yang berfokus pada pelayanan pendidikan seksual.

 

Oleh: Mazhi

(vem/riz)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading