Sukses

Parenting

7 Penyebab Konflik dalam Keluarga yang Sering Terjadi

Fimela.com, Jakarta Penyebab konflik dalam keluarga sering kali terjadi dan jarang disadari. Keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri dan anak. Di dalam keluarga, tentunya ada kedamaian dan kenyamanan, karena keluarga adalah tempat untuk berbagi cerita, tempat untuk pulang dan bertumbuh bersama.

Sebenarnya konflik kecil dalam keluarga adalah hal yang biasa. Setiap anggota keluarga pasti memiliki pendapat yang berbeda, dan perbedaan pendapat ini bisa jadi salah satu penyebab konflik dalam keluarga. Namun, sering kali konflik dalam keluarga tidak diselesaikan dengan cepat, sehingga konflik kecil menjadi masalah besar dan timbul pertikaian.

Tentu saja konflik keluarga ini bisa merugikan semua pihak. Bahkan membuat situasi dalam keluarga menjadi tidak nyaman maupun bahagia. Untuk mencegah hal ini terjadi di dalam keluarga, segera sadari penyebab konflik dalam keluarga berikut ini:

Penyebab Konflik dalam Keluarga

1. Belajar Hidup dengan Pasangan Baru Saja Menikah

Penyebab konflik dalam keluarga yang pertama, adalah mulai belajar hidup dengan pasangan yang baru saja menikah. Karena baru saja menikah, pasti ada banyak kebiasaan suami dan istri yang harus disesuaikan. Konflik karena adaptasi pasangan baru ini pasti dialami setiap pasangan yang baru saja menikah. Untuk menghindari konflik besar, sebaiknya komunikasikan dengan baik dan kenali sikap masing-masing.

2. Perbedaan Penghasilan

Perbedaan penghasilan adalah penyebab konflik yang sering dialami. Apalagi jika penghasilan istri lebih besar daripada suami. Biasanya hal ini menyebabkan harga diri suami menjadi menurun. Sebagai seorang istri dengan penghasilan yang lebih tinggi dari suami, sebaiknya jangan bersikap sombong. Tetaplah hormati suami sebagai kepala rumah tangga, dan gunakan penghasilanmu dengan bijak untuk membantu mencukupi kebutuhan keluarga. Jangan pernah membanding-bandingkan besar kecilnya pendapatan.

3. Kelahiran Anak

Seorang anak memiliki makna sebagai kado terindah dari Tuhan untuk pasangan suami istri. Kelahiran atau kehadiran anak ini sering kali dijadikan perdebatan suami dan istri. Bahkan konflik dalam keluarga akan semakin besar, jika pasangan suami istri tak kunjung mendapatkan buah hati. Sering kali pihak istri disalahkan karena mandul, padahal belum tentu hal ini disebabkan karena istri mandul. Terlambat atau tidak memiliki anak juga bisa disebabkan karena infertilitas pada laki-laki.

Sebelum memutuskan untuk menikah, sebaiknya diskusikan kepada pasangan terlebih dahulu. Solusi apa yang akan diambil jika setelah menikah tidak memiliki anak. Lakukan pemeriksaan lengkap bersama pasangan sebelum menikah. Jika sudah menikah, periksalah ke dokter dan ambil langkah selanjutnya untuk memiliki anak, seperti bayi tabung. Usahakan masalah kelahiran anak tidak dijadikan alasan untuk bercerai.

Penyebab Konflik dalam Keluarga

4. Hadirnya Orang Ketiga

Kehadiran orang ketiga seringkali dikaitkan dengan perselingkuhan. Entah suami yang berselingkuh atau istri yang melakukannya. Hal ini sering menjadi penyebab konflik dalam keluarga, dan menyebabkan perpecahan atau perceraian.

Selain perselingkuhan, hadirnya orang ketiga juga disebabkan karena adanya pihak lain yang ada di dalam rumah tersebut, seperti adik ipar atau sepupu. Sebaiknya diskusikan dengan keluarga terlebih dahulu. Komunikasikan dengan jujur, hati yang tenang dan pikiran yang bersih. Sehingga segala masalah dapat diatasi dengan baik.

5. Mertua yang Ikut Campur

Ada beberapa pasangan suami istri yang harus tinggal dengan mertua. Sehingga hadirnya mertua menyebabkan konflik dalam keluarga terserbut, karena mertua yang ikut campur dalam urusan mengatur keluarga.

Jika hal ini terjadi dalam keluargamu, sebaiknya jangan langsung menegur orangtua atau mertua dengan kasar. Komunikasikan terlebih dahulu dengan pasangan, kemudian cari jalan keluar terbaik untuk mengatasi konflik ini. Bagaimanapun juga mertua adalah orangtua yang harus dihormati.

Penyebab Konflik dalam Keluarga

6. Anak Merasa Kurang Kasih Sayang

Konflik dalam keluarga bisa disebabkan karena ada seorang anak yang merasa kurang kasih sayang. Hal ini sangat umum terjadi, jika dalam keluarga tersebut terdapat beberapa anak. Sebagai orangtua, sebaiknya beri kasih sayang kepada semua anak. Jangan pernah membanding-bandingkan anak antara satu dengan yang lainnya. Karena setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Luangkan waktu untuk bermain dan komunikasi dengan anak, untuk mengetahui sikap dan kepribadian masing-masing.

7. Saat Anak Memiliki Pasangan

Penyebab konflik dalam keluarga yang terakhir, yaitu saat anak mengenalkan pasangannya atau pacarnya kepada orang tua. Hal ini bisa menyebabkan konflik karena orang tua tidak setuju dengan pasangan dari anak. Jika konflik ini terjadi dalam kelurga, sebaiknya ajak anak untuk berdiskusi dengan baik. Dalam berdiskusi, biarkan anak menjelaskan dan mengenalkan tentang pasangannya terlebih dahulu. Sebagai orang tua tidak boleh langsung menghakimi pasangan anak.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading