Penyanyi cantik Monita Tahalea baru saja merilis album kedua yang bertajuk ‘Dandelion’. Di album barunya ini banyak hal yang menggambarkan sosok Monita Tahaela yang baru, ia juga merasa lega dengan lahirnya album kedua ini. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Penyanyi jebolan Indonesia Idol ini punya keterlibatan lebih di album keduanya ini, berbeda dengan sebelumnya. Selain menjadi penyanyi dan pencipta lagu, konsep album dan berbagai aspek lain juga turut dirasakan Monita. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Dalam sesi wawancara dan foto eksklusif bersama Bintang.com, pelantun ‘Kekasih Sejati’ ini mengaku jika dirinya lebih ingin dikenal sebagai ‘story teller’ dibandingkan sebagai songwriter, musisi, ataupun penyanyi. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Bagi penyanyi berusia 28 tahun ini, menyanyi seperti bercerita lewat nada dan kata-kata. Karena itulah ia ingin disebut sebagai story teller karena ketika orang mendengarkan lagunya maka mereka mendengarkan Monita bercerita. (Galih W. Satria/Bintang.com)
“Story teller! Karena kan bercerita lewat nada dan kata-kata. Sebenarnya kadang aku ngerasa malu kalau menyebut pendengar sebagai fans. Misalnya nih, kalau curhat di diary kan orang nggak ada yang ngelihat kan,” papar Monita. (Galih W. Satria/Bintang.com)
“Jadi aku lebih nganggep mereka kaya temen yang dengerin cerita-cerita aku. Makanya aku bilang story teller karena waktu nyanyi kan bercerita, dan saat orang beli CD artinya mereka dengerin aku bercerita.” lanjut Monita. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Diakui oleh pelantun ‘Kisah Yang Indah’ ini jika dirinya terinspirasi oleh senja dalam menulis lagu. Monita Tahalea memang menyukai hal-hal klasik sehingga lirik yang ditulisnya menjadi puitis juga. (Galih W. Satria/Bintang.com)
“Pokoknya aku paling terinspirasi sama senja. Nggak tahu kenapa setiap aku ngelihat senja aku pribadi berpikir kaya Tuhan spesial bikin buat aku. Soalnya setiap senja tuh kan langit gede banget, warna-warni.” ungkap Monita. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Setiap mengungkap dalam kata-kata Monita Tahalea pun banyak mengkiaskan dengan matahari, senja, serta lautan karena baginya hal itu adalah sesuatu yang bukan buatan tangan manusia dan lebih besar dari kita. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Penampilannya Lyodra di atas panggung selalu totalitas. Bukan hanya suaranya yang tak diragukan, namun gaya busananya tak pernah gagal mencuri perhatian. Berikut tampilan terbarunya.
"G-Dragon 2025 World Tour Ubermensch in Seoul: Encore" di Gocheok Sky Dome di Seoul pada hari Minggu, menandai berakhirnya tur dunia G-Dragon yang terdiri dari 39 pertunjukan yang mencakup 17 kota di Asia, Amerika Utara, dan Eropa. Tampilan di encore pun memukau termasuk mengenakan bros yang mencuri perhatian.
Setelah mendapatkan kejutan ulang tahun tepat jam 12 malam, Natasha Wilona pun kembali merayakan ulang tahun ke-27. Kali ini ia tampil dengan busana baby doll serba pink.
Ghea Indrawari baru-baru ini tampil di acara Festival Candi Bumi Ayu. Mengikuti tema acaranya, Ghea pun tampil dengan busana tradisional yang memiliki sentuhan modern.
Komitmen AYANA Bali terhadap pariwisata berkelanjutan bukan sekadar pernyataan, melainkan diwujudkan melalui sistem operasional yang nyata dan terukur. Pendekatan inilah yang mengantarkan resor terintegrasi di Teluk Jimbaran tersebut meraih Sertifikasi Emas EarthCheck, pengakuan global atas praktik keberlanjutan berbasis sains yang dijalankan secara konsisten selama lima tahun berturut-turut.
Siti Badriah dan Krisjiana Baharudin mengajak putri pertamanya menikmati liburan musim dingin di Korea Selatan. Mereka pun berkeliling Gyeongbokgung Palace menggunakan busana tradisional Korea yaitu hanbok. Bagaimana tampilannya? Yuk intip