Sukses

Ilustrasi./Copyright shutterstock.com/g/yesstock
LifestyleJauh dari Suami, Seatap dengan Mertua dan Ipar Butuh Kelapangan Hati
Mertua bilang saya malas padahal saya lemas dengan kondisi kehamilan ini.
Bekerja dengan pengabdian./Copryight shutterstock.com
LifestylePekerjaan Bisa Menunggu, Keluarga Nomor Satu
Dunia di mana kita berada sekarang bukanlah soal kerja melulu.
Ilustrasi./Copyright unsplash.com
LifestyleTanpa Suami, Aku Tetap Berjuang demi Kesembuhan Anakku
Anak semata wayangku mengidap cerebral palsy ringan.
Perempuan lebih bahagia di kantor daripada di rumah./Copyright shutterstock.com
LifestyleSaat Ingin Menyerah dalam Berkarier, Ingat Lagi Niat Awal Kita Memulainya
Setiap malam aku hanya memikirkan resign dari kantor ini.
Suka duka membangun karier./Copyright shutterstock.com
LifestyleMendapatkan Pekerjaan ibarat Memenangkan Lotre
Dulu hidupku dikelilingi dengan kenyamanan.
Hidup masih layak untuk dijalani./Copyright unsplash.com/@tai_jyun
LifestyleIngatlah bahwa di Balik Awan, Ada Matahari Bersinar Terang
Kita harus lebih semangat untuk melalui semua rintangan hidup.
Semoga dijauhkan dari orang buruk./Copyright unsplash.com/@marcute
LifestyleYang Baik akan Bertahan, yang Buruk akan Menghilang
Aku hanya berharap mereka menghilang dari kehidupanku.
Melupakan kesalahan itu lain soal./Copyright shutterstock.com
LifestyleJangan Mau Dibodohi atas Nama Cinta, Kebahagiaanmu Jauh Lebih Berharga
Aku kini menghapus sementara seluruh akun media sosialku.
Memberi kesempatan kedua./Copyright shutterstock.com/g/Phuttharak
LifestyleNyatanya Tak Semua Orang Berhak Diberi Kesempatan Kedua
Apa yang telah kulakukan adalah suatu kebodohan.
Berkarier setelah menikah di usia 22 tahun./Copyright shutterstock.com
LifestyleTarget Tahun Ini Ingin Lulus Kuliah dan Wisuda
Kegagalan dalam hidup membuat kita menjadi semakin dewasa.
Menyendiri./Copyright shutterstock.com/g/Jirat+Teparaksa
LifestyleMasalah Harus Dicari Solusinya, Bukan Lari Darinya
Berhenti membanding-bandingkan dengan kehidupan orang lain.