“Aku seorang ibu. Aku sendiri mengalami susahnya mencari tontonan akhir pekan bareng anak-anak, karena anak-anakku kebetulan juga hobi nonton,” Nia Dinata membuka obrolan sore kami. Selanjutnya, ini adalah tindak lanjut Nia atas keprihatinannya pada film anak di Indonesia.

Hari Film Nasional jatuh dua minggu lagi, dan di Bulan Film Nasional ini tentu banyak acara seru berkaitan dengan film-film lokal. Apa saja? Di Bulan Film Nasional ini pula Nia Dinata menghadiahi Film Nasional dengan kemunculan karya terbarunya yang benar-benar fresh bagi perfilman Indonesia, drama seri interaktif online bertajuk The Scent of Passion. Scroll down.

Orangtua sering mengeluh anak cuek setelah memegang gadget. Mereka asyik sendiri dengan dunianya: BBM-an dengan teman atau main game online. Sebenarnya, justru dari sanalah orangtua bisa masuk. Bagaimana caranya? Nia Dinata, yang ditemui dalam acara Wall’s Dung Dung, “Our Story, Your Story”, 28 Januari kemarin, kasih sedikit tips buat para Fimelova untuk tetap bisa dekat dengan anak, walaupun jarang melewatkan waktu bersama: lewat gadget.

“Arisan!” adalah sebuah film hasil karya Nia Dinata yang erat dengan kehidupan metropolis, dengan “perwakilan” dari karakter Sakti (Tora Sudiro) dan Nino (Surya Saputra) sebagai pasangan sesama jenis serta serba-serbi 3 perempuan berkarakter berbeda yaitu Andien (Aida Nurmala), Meimei (Cut Mini), dan Lita (Rachel Maryam). Namun, bukan kelima karakter itu saja yang bisa ditemukan di “Arisan! 2” yang akan serentak diputar di bisokop seluruh Indonesia pada 1 Desember mendatang. Fotografi: Julius Bramantyo. Makeup artist: Adrian Suryapradipa – B Management, Ike Hartono, Nastassya Saputra. Hairdo: Tim L’oreal. Wardrobe: Isabelle Patrice. Wardrobe assistant: Andhika Dharmapermana. Lokasi: Ark Gallery, Senopati. Fashion stylist: Dien Tirto Buwono. Asisten stylist: Cynthia Listiyani.

Berperan sebagai Andien dalam film ”Arisan!” di tahun 2003 dan berlanjut di “Arisan! 2”, bukan sekadar akting untuk Aida Nurmala. Ia mengaku bahwa Andien adalah peran yang mempunyai kesamaan dengannya, sehingga seperti menjadi bagian dari dirinya. Fotografi: Julius Bramanto & Windy Sucipto