New York Fashion Week 2016 is Coming!

Tahun ini, untuk pertama kalinya fashion show batik hadir di acara FIMELAFest. Kami membuat sesuatu yang sangat spesial bagi para pecinta batik, termasuk kamu, Fimelova!

Louis Vuitton, Chanel, Celine, dan beberapa rumah mode di kota Paris lainnya masih fokus dengan tren tahun 1980-an. Berikut interpretasi mereka.

Hanya bermula dari obsesi, Nicolas Ghesquiere sedang mewujudkan ide briliannya lewat koleksi Louis Vuitton. Sebuah ide yang sanggup membuat semua pasang mata tak dapat mengalihkan perhatian.

Sebastian Gunawan kembali menampilkan karya teranyarnya. Kali ini untuk label SEBASTIANred dan SEBASTIANsposa.

Mengusung konsep high street, sequence terakhir dari “Kembang Kirana” show menampilkan 4 desainer yang menginterpretasikan batik dengan cara berbeda.

Kain batik yang berasal dari Yogyakarta umumnya bergaya klasik dengan warna-warna gelap. Namun, 4 desainer yang tergabung dalam sub-tema “Kembang Panggeng” membalutnya dalam nuansa berbeda.

Salah satu gaya fashion yang paling banyak menarik perhatian para perempuan adalah gaya feminin. Beruntung, 4 desainer ini mendedikasikan karya batik mereka untuk gaya tersebut.

Pada sequence pertama, 4 desainer bersinar lewat batik bergaya modern. Di sequence ke-2, empat desainer lain juga unjuk gigi dalam mengolah kain tradisional Indonesia.

“Kembang Baharu” merupakan tema yang dipilih FIMELA.com untuk 4 desainer berbakat tanah air ini dalam mengolah batik.

Donna Karan setidaknya bisa sedikit bergerak bebas setelah menyerahkan brand DKNY ke tangan kreatif duo Public School, Dao-Yi Chow dan Maxwell Osborne.

Ratusan desainer telah menunjukkan karya teranyar mereka di panggung New York Fashion Week. Ada 3 desainer yang cukup unik, mari bahas profil singkat mereka.