Dua film garapan Mo Brothers dan Gareth Evans, The Raid 2: Berandal dan The Killers turut meramaikan festival yang bertaraf internasional yaitu Sundance Film Festival. 

Perlahan tapi pasti, tanpa gembar-gembor, beberapa aktor dan aktris Indonesia mengibarkan nama mereka di kancah hiburan mancanegara. Tidak cukup tersoroh layaknya aktor dan aktris lainnya, namun berkat kerja keras, saat ini mereka berhasil berdampingan dengan aktor dan aktris Hollywood ternama. Joe Taslim, Iko Uwais, dan Cinta Laura mencatatkan nama mereka dalam industri film Hollywood. Seperti apa perjalanan karir mereka sebelum nama mereka berkibar seperti saat ini?

Di antara maraknya film-film box office dari luar, perfilman Tanah Air pun akan disegarkan lagi dengan hadirnya film Indonesia yang banyak ditunggu. Adalah Perahu Kertas, sebuah film garapan Hanung Bramantyo yang diangkat dari novel karya Dewi ‘Dee’ Lestari akan tayang pada pertengahan Agustus ini.

Film action rasanya akan kurang greget kalau diperankan oleh bintang yang tidak memiliki kemampuan bela diri. Namun, nggak hanya atlet bela diri yang sukses memerankan karakter jagoan dalam film action. Dancer dan diver pun ternyata bisa unjuk kebolehan dalam beraksi.

Kebangkitan dunia perfilman Indonesia kini semakin terasa. Kemarin, beberapa insan film Indonesia menerima penghargaan film di tingkat Asia dalam ajang Asian Film Awards.

Ada Apa dengan Cinta dan Petualangan Sherina, dua film ini rasanya patut dijadikan tonggak lahirnya film-film Indonesia yang berkualitas. Sudah lebih dari 10 tahun pemutaran film tersebut, rasanya masih cukup banyak orang yang mengingat setiap adegannya. Lantas, bagaimana dengan kondisi film Indonesia saat ini?

“The Raid” memang bukan film Indonesia pertama yang berjaya di festival film internasional. Kalau mau kilas balik, film-film seperti “Berbagi Suami”,” Pintu Terlarang”, “Madame-X”, dan yang terbaru film karya Teddy Soeriaatmaja sukses menorehkan namanya di festival film internasional. Apakah memang setelah membuat penonton internasional berdecak kagum akan memudahkan jalannya untuk tayang di Tanah Air sendiri? Setidaknya, itu yang terjadi pada film karya Gareth Evans, “The Raid” yang tayang perdana di Indonesia sebagai film penutup Indonesia International Fantastic Film Festival 2011 hari Minggu (20/11/2011) malam lalu. By: Gayatri Nadya

Di tahun 2009, ada sebuah film action berjudul “Merantau” yang mengangkat tentang seni bela diri Pencak Silat. Film ini surprisingly memukau penonton Indonesia karena berhasil mengombinasikan adat Sumatera Barat, Pencak Silat, dan unsur modern action dalam satu tontonan. Dan, yang lebih hebatnya, adalah sutradara asing yang menjadi sosok di balik film bernuansa Indonesia tersebut.