Yusril Ihza Mahendra (lahir di Lalang, Manggar, Belitung Timur, 5 Februari 1956) adalah pakar tata hukum negara. Selain fasih soal hukum, Yusril juga dianggap sebagai politikus dan intelektual senior di Indonesia.
Yusril pernah menjabat Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Sekretaris Negara Indonesia. Kini, ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang hasil muktamar partai yang digelar pada 26 April 2016.
Ia merupakan almamater Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan juga menekuni ilmu filsafat di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Setelah itu ia melanjutkan studi dengan mengambil gelar aster di University of the Punjab, Pakistan (1985) dan gelar Doktor Ilmu Politik di Universitas Sains Malaysia (1993)
Yusril memperoleh gelar Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Indonesia. Pada 1996, ia diangkat Soeharto sebagai penulis pidato presiden. Hingga tahun 1998, ia telah menulis pidato untuk presiden sebanyak 204 buah. Namun di tahun tersebut, Yusril menjadi salah satu pihak yang mendukung perubahan politik di Indonesia. Pada masa itu, Yusril berperan besar terutama ketika ia menuliskan pidato berhentinya Soeharto.
Pendirian Partai Politik dan Karier Menteri
Bersama para reformis muslim, dia mendirikan partai politik, Partai Bulan Bintang. alam partai tersebut, Yusril duduk sebagai ketua umum dari tahun 1998 hingga 2005. Pada Pemilu 1999, Partai Bulan Bintang meraih suara sebesar 2,84% dan menempatkan 13 wakilnya di parlemen. Bersama Amien Rais, dia ikut mengusung Abdurrahman Wahid untuk menjadi presiden Indonesia.
Ia duduk tiga kali sebagai menteri di tiga kabinet berbeda. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan Perundang-undangan pada Kabinet Persatuan Nasional, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia pada Kabinet Gotong Royong, dan terakhir sebagai Menteri Sekretaris Negara pada Kabinet Indonesia Bersatu. Selain itu, Yusril pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah
Mencalonkan Diri Sebagia Calon Gubernur DKI Jakarta
Yusril telah menyiapkan diri sejak akhir Januari 2016 untuk mencalonkan diri menjadi GubernurDKI Jakarta. Pengacara kondang ini menuturkan, dirinya belum memutuskan untuk maju dengan dukungan partai atau maju secara independen. Kedua bentuk dukungan itu sudah dipersiapkan sejak dini. Selain itu, Yusril juga meyakini akan mampu mengalahkan Ahok dalam Pilkada DKI.