Enggan Pulang, Pengungsi Rohingya Ingin Jadi Warga Indonesia

Asnida Riani diperbarui 25 Mei 2015, 09:23 WIB

Fimela.com, Jakarta Pengungsi Rohingya yang berada di Kuala Langsa, Aceh enggan untuk kembali ke Myanmar. Sejak melarikan diri empat bulan yang lalu, mereka terkatung-katung di luat tanpa tujuan yang jelas. Yang terpikirkan hanyalah menjauh dari Negara yang tidak mengakui mereka.

Hal tersebut selaras dengan ungkapan Muhammad Dul Hassan, 17 tahun, salah seorang pengungsi Rohingya yang fasih berbahasa Inggris, ia mengatakan pengungsi Rohingya di Kuala Langsa, tidak mau kembali ke Negara asalnya. Karena apabila kembali, mereka akan mengalami perlakuan yang sama dan nantinya tetap harus melarikan diri.

Hassan juga mengaku seluruh Rohingya senang bisa diterima dan dibantu oleh orang Aceh. Hal tersebut, didukung oleh pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia bersedia menampung pengungsi karena alasan kemanusiaan. "Jadi kita akan tampung," ujarnya pada Minggu, 24 Mei 2015, seperti dilansir salah satu media online.

Meski bersedia menampung, Presiden menegaskan agar badan dunia seperti UNHCR dan negara-negara lain ikut membantu membiayai pengungsi Rohingya. Presiden juga menambahkan, pihak Indonesia bisa menampungnya selama satu tahun. Namun, Presiden Joko Widodo juga masih menunggu kepastian terkait biaya penampungan pengungsi Rohingya dari UN (Perserikatan Bangsa-Bangsa).