5 Tokoh Penting dalam Film Pengkhianatan G 30 S/PKI

Regina Novanda diperbarui 01 Okt 2015, 10:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Setiap tanggal 30 September setiap tahunnya, seluruh rakyat Indonesia memperingati G 30 S/PKI. Film Pengkhianatan G 30 S/PKI pun hadir sebagai bahan pengingat dari bagian sejarah kemerdekaan RI tersebut. Film yang disutradarai oleh Arifin C. Noer ini mengisahkan kejadian jelang dan sesudah kudeta yang didalangi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Film Pengkhianatan G 30 S/PKI dibuat pada masa Orde Baru. Film yang menelan biaya produksi hingga 800 juta rupiah ini menghadirkan 120 pemain dan 10 ribu figuran. Namun ada lima tokoh penting yang sangat berperan di film ini. Siapa sajakah mereka? Berikut Bintang.com rangkumkan untukmu.

Baca Juga: Tokoh Soekarno Pernah Jadi Cameo di Film Pengkhianatan G 30 S/PKI

1. Soekarno

Peran presiden pertama Indonesia ini dilakoni oleh aktor Umar Kayam. Dalam film ini, Soekarno hanya tampil sebagai cameo yang merupakan juru kunci dari peristiwa G 30 S/PKI.

2. Kolonel Untung

Bram Adrianto berperan sebagai Kolonel Untung. Tepat pada pagi tanggal 30 September, Letnan Kolonel Untung Syamsuri dari Resimen Pengawal Presiden mengumumkan bahwa gerakan itu telah mengamankan beberapa tempat penting di kota dalam upaya untuk mencegah kudeta oleh Dewan Jenderal. Mereka juga mengumumkan bahwa Presiden Soekarno berada di bawah kekuasaannya.

3. Soeharto

Peran Soeharto cukup penting dalam kejadian ini. Tokoh presiden kedua RI itu diperankan oleh Amoroso Katamsi. Soeharto membantah pengumuman Untung dan menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada Dewan Jenderal dan membuat catatan-catatan tambahan tentang hakikat G30S.

4. DN. Aidit

Tokoh Aidit diperankan oleh Syubah Asa. Dalam filmnya, Aidit dan kepemimpinan Partai Komunis diam-diam berencana untuk menggunakan Dokumen Gilchrist sebagai alasan untuk kudeta mereka sendiri.

5. Pierre Tendean

Dalam peristiwa G 30 S/PKI, Pierre Tendean (diperankan Wawan Wanisar) berusaha melarikan diri keluar dengan memegang pistol. Malang, Tendean justru tertangkap.